Liputan6.com, Jakarta Samir Nasri berupaya menemukan kembali sentuhannya yang sempat hilang bersama Manchester City. Setelah dipinjamkan ke Sevilla penampilan pemain asal Prancis itu terus meningkat pada setiap laga.
Aksi Nasri kembali mengundang decak kagum saat timnya berhadapan dengan Dinamo Zagreb, Selasa (18/10/2016). Dalam lanjutan babak penyisihan Liga Champions Eropa (UCL) tersebut, Nasri menjadi pahlawan Sevilla lewat gol semata wayang ke gawang lawan. Ini jadi gol ketiganya bersama Sevilla.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya sukses mencetak gol, pemain berusia 29 tahun itu menjadi pemain kunci di lini tengah Sevilla yang ditangani oleh Jorge Sampaoli. Lewat operan-operan brilian Nasri, serangan-serangan Sevilla lebih kreatif. Dan selama pertandingan, pemain berusia 29 tahun itu tercatat telah melepaskan 158 operan.
Menurut Opta seperti dilansir Metro.co.uk, angka ini jadi rekor passing terbanyak UCL sejak 2006. Catatan Nasri hanya terpaut tipis dari torehan maestro lapangan, Xavi Hernandez. Mantan pemain Barcelona itu juga sempat menyandang status raja passing UCL setelah melepaskan 4 operan lebih banyak dari Nasri 2006 lalu. Saat ini, Xavi sudah menepi dari kancah Eropa dan memilih berkarier di sepak bola Qatar.
Musim lalu, Nasri mengalami perjalanan yang tidak mengenakkan bersama ManCity. Pasalnya, dia harus absen selama 4-5 bulan akibat cedera tendon. Akibatnya, selama semusim, pemain kelahiran Marseille, Prancis tersebut hanya tampil 13 kali dan hanya mampu mencetak dua gol di semua level kompetisi.
Celakanya, Nasri juga gagal menembus skema pelatih baru ManCity, Pep Guardiola. Dia bahkan ditinggal saat tur musim panas karena kegendutan sepulang dari liburan sebelum akhirnya dipinjamkan ke Sevilla.