Liputan6.com, Jakarta - Prestasi membanggakan baru saja direngkuh Nandita Ayu Saldabila. Ketika ikut membela Timnas voli putri Indonesia, ia dinobatkan sebagai Miss Bola Voli Piala VTV 2016 di Vietnam, pekan lalu. Kebetulan, Ayu juga sukses membawa Timnas Indonesia finis di peringkat ketiga.
Ayu sendiri memang wanita yang terlahir dari keluarga olahraga. Sudirman, sang ayah, adalah pria yang besar di lapangan sepak bola. Sedangkan Tri Wahyuni, sang ibu, adalah mantan pemain Timnas voli putri Indonesia di era 1990-an.
Baca Juga
"Sejak kelas 1 SD saya sering melihat mamah latihan hingga akhirnya tertarik dengan voli. Saat kelas 3 SD, saya mulai sering berlatih sama mamah. Kelas 5 SD, saya masih klub hingga akhirnya memperkuat Indonesia tepat pada kelas 2 SMP," ujar Ayu saat dihubungi Liputan6.com, Senin (24/10/2016).
Advertisement
Ajang internasional pertama yang diikuti Ayu saat itu adalah ASEAN School 2012. Posisinya saat itu masih libero, bukan open spike seperti yang diguluti Ayu saat ini. Itu adalah salah satu momen membanggakan bagi Ayu.
Pasalnya, ia terpilih setelah dilakukan seleksi dari seluruh Indonesia dan menjadi pemain paling muda di sana. Nasehat sang ibu menjadi faktor utama yang mengantarkan Ayu ke pintu menuju kesuksesan.
"Mamah selalu bilang agar saya tidak sombong. Ia juga mengingatkan jangan nge-down saat melakukan kesalahan," tutur Ayu.
Target Selanjutnya
Di ajang SEA Games, ia juga sudah dua kali memperkuat Indonesia. Jika pada SEA Games Myanmar 2013 belum berstatus pemain inti, wanita kelahiran 12 Juli 1997 itu sudah mendapatkan tempat utama di SEA Games Singapura 2015.
Mengenai penghargaan Miss Bola Voli Piala VTV 2016, Ayu juga mengaku tidak menyangka. Kreteria pemilihan itu adalah atlet yang paling cantik di setiap tim dan melihat performanya selama di lapangan.
"Ya, saya sendiri kaget ketika nama saya yang disebutkan. Sebelum dipilih, saya sempat menjalani proses pemotretan seperti model. Sempat risih karena saya tak pernah make up sebelumnya," ungkap Ayu.
Kini, Ayu bertekad melanjutkan prestasinya dengan meraih gelar juara Proliga 2017. Setelah menjuarai Proliga 2012 dan 2013 bersama Popsivo Polwan, tahun depan mahasiswa semester 3 manajemen Trisakti itu akan memperkuat Pertamina.
Advertisement