Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) belum menemukan performa terbaiknya bersama Jose Mourinho. Saat ini Setan Merah berada di posisi kedelapan klasemen Liga Inggris.
Dalam laga terakhir, Sabtu (29/10/2016), MU hanya bermain imbang 0-0 melawan Burnley. Meski tampil dominan sepanjang laga, mereka gagal memanfaatkannya menjadi gol.
Baca Juga
Tentu perbaikan harus dilakukan oleh Mou jika tidak ingin terus tertinggal dari para pesaingnya. Terlebih tekanan akan semakin besar jika MU tidak segera kembali ke performa terbaiknya.
Lalu, apa saja hal yang harus dilakukan Mou agar MU kembali garang. Berikut ulasannya seperti dilansir Express.
1. Cadangkan Zlatan Ibrahimovic
Dalam laga lawan Burnley, MU membuat 37 tendangan ke arah gawang, 12 di antaranya dibuat Ibrahimovic. Sayangnya tidak ada satu pun yang menjadi gol.
Padahal pada awal musim Ibra sempat menunjukkan ketajamannya. Ia mampu mencetak empat gol dari empat laga perdananya.
Sayangnya setelah itu, Ibra gagal mencetak gol dalam enam laga terakhir di Liga Inggris. Itu menyamai rekor terburuknya ketika di Inter Milan tahun 2007.
Jadi membangkucadangkan Ibrahimovic dari skuat utama adalah solusi bagi MU saat ini. Mourinho bisa memakai Anthony Martial, Marcus Rashford, atau bahkan Wayne Rooney menjadi ujung tombak.
Advertisement
2. Memainkan Henrikh Mkhitaryan
Selain Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, nama Henrikh Mkhitaryan menjadi sosok yang ditunggu penampilannya oleh fans MU. Sayangnya, pemain timnas Armenia itu justru tidak pernah dimainkan Mou.
Mou mengklaim Mkhitaryan butuh waktu untuk beradaptasi dengan Liga Inggris. Namun pernyataan tersebut justru menimbulkan pertanyaan dari fans "Bagaimana mau beradaptasi jika tidak pernah bermain?"
Jadi, memasang Mkhitaryan yang kreatif bisa menjadi jawaban bagi mandulnya lini depan MU. Jika Mkhitaryan gagal bersinar, maka nasibnya mungkin seperti Angel Di Maria yang langsung dijual walau baru bermain semusim.
3. Lebih banyak menurunkan Michael Carrick
Michael Carrick merupakan salah satu pemain paling berpengalaman di MU. Itu sebabnya Alex Ferguson, David Moyes, dan Louis van Gaal selalu menurunkannya meski Carrick tidak dalam kondisi prima.
Namun situasi berbeda hadir ketika Jose Mourinho masuk menjadi manajer. The Special One mengklaim menurunkan Carrick membuatnya mengambil risiko besar.
Faktanya, Carrick mampu tampil memukau saat MU bertemu Manchester City di ajang Piala Liga. Tidak adanya pemain tengah berpengalaman seharusnya membuat Mou menurunkan Carrick secepatnya sebagai pemain inti.
Advertisement
4. Maksimalkan potensi pemain depan
Mourinho tidak boleh mengulangi kesalahan Louis van Gaal selama dua tahun menangani MU. Louis van Gaal menerapkan sepak bola bertahan sehingga membuang talenta penyerang-penyerang MU.
Ya, di era van Gaal, MU punya banyak pemain depan yang kreatif seperti Angel di Maria, Radamel Falcao, dan Robin van Persie. Namun karena taktik van Gaal yang cenderung bertahan, maka potensi para pemain itu pun tidak maksimal.
Saat ini MU sendiri punya para pemain kreatif di lini depan, seperti Mkhitaryan, Juan Mata, dan Anthony Martial. Jika ingin sukses, maka Mou harus memasang para pemain tersebut secara rutin dan melupakan strategi parkir bus.
5. Turunkan temperamental
Mourinho tetap menjadi sosok yang dibutuhkan MU saat ini. Itu sebabnya ia harus menjaga sikapnya di pinggir lapangan.
Ya, dalam laga lawan Burnley, Mourinho diusir ke tribun stadion. Hal itu membuat instruksinya menjadi tidak efektif dan MU gagal mencetak gol.
Sehingga jika MU ingin kembali ke performa terbaik, maka Mourinho harus menghindari sikap yang tidak perlu. Sosoknya masih sangat dibutuhkan dari pinggir lapangan.
Advertisement