Liputan6.com, Jakarta Pendukung Persija Jakarta terlibat bentrok di pintu Tol Palimanan, Minggu (6/11/2016). Satu orang tewas akibat insiden ini.
Insiden itu terjadi kala rombongan bus yang mengangkut Jakmania dalam perjalanan ke Jakarta usai menyaksikan duel Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016). Ada beragam versi kronologi kejadian.
Menurut Kapolsek Gempol, Kompol Yana Mulyana, The Jak tersulut emosi setelah melihat beberapa orang yang mengenakan jersey Persib di pinggir Tol Cipali. Pernyataan itu tak jauh berbeda dengan kronologi dari salah satu warga, Neng.
Advertisement
Insiden ini akhirnya menewaskan salah satu anggota Jakmania, Harun Al Rasyid Lestaluhu. Koordinator Jakamania Wilayah Kalimalang itu kehilangan nyawa usai dikeroyok saat bentrok berlangsung.
Baca Juga
Bentrok tersebut sempat membuat suasana di KM 188 menjadi tegang. Banyak mobil yang memutuskan untuk memutar arah usai melihat bentrok yang melibatkan The Jak. Terlepas dari itu, The Jak harus kembali kehilangan salah satu anggotanya.
"Malam ini kami baru mau bertemu pihak keluarga. Korban sudah dimakamkan sejak Senin (7/11/2016) di Karawang. Ini bukan kejadian pertama yang menimpa The Jak. Semoga pihak kepolisian bisa mengusut tuntas agar tak lagi ada kekerasan dalam sepak bola Indonesia," kata plt Ketua Umum The Jak Donal Aldiyansah saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (8/11/2016).
Dari pihak The Jak sendiri, mereka juga merilis kronologi untuk meluruskan simpang siur yang terjadi mengenai insiden tersebut. Berikut kronologi kejadian versi Jakmania:
Jakmania
Sehubungan dengan terjadinya tragedi Tol Palimanan yang mengakibatkan anggota The Jakmania dari Kooordinator Wilayah (Korwil) Kali Malang meninggal dunia, berikut kami sampai kronologis dari anggota Jakmania yang berada di tempat kejadian perkara.
Ada tiga anggota The Jakmania yang melihat langsung tragedi yang mengakibatkan rekan Harun Al Rasyid Lestaluhu meninggal dunia akibat terjadinya pengeroyokan oknum yang tak bertanggung jawab.
Ketiga saksi juga melihat adanya oknum penyerangan rombongan Jakmania di tol Palimanan yang berbaju biru (bobotoh). Rombongan bus The Jakmania masuk rest area tol Brebes karena ada brifieng singkat terkait adanya informasi penghadangan pintu tol Palimanan. Aparat keamanan yang mengawal kalah jumlah dengan bobotoh yang sudah membawa senjata tajam dan siap menyerang romongan bus Jakmania.
Berikut kronologi dari salah satu saksi dengan insial RDP terkait dengan penyerangan bus The Jakmania,
Bus yang ditempati RDP merupakan bus iringan ke-4 dari barisan rombogan yang sampai ke Palimanan (TKP). RDP melihat ada segerombolan atau sekelompok berbaju biru (bobotoh) di pinggir jalan dan jembatan.
Posisi bus 4 masih menahan untuk tak melakukan serangan, namun hujan timpukan semakin deras dari kanan atau tepatnya dari arah perkampungan warga. Timbullah kerusuhan besar akibat serangan yang dilakukan bobotoh, dan saat itu terjadi dua titik kerusuhan. Posisi almarhum Harun Al Rasyid Lestaluhu (Ambon) tepat berada di sisi kiri RDP. Almarhum masuk dan ada bus yang putar balik tertahan. Almarhum yang berada di sisi bus, tertahan dan sempat di serang dari kedua sisi oleh massa yang beringas. RDP sempat menolong Almarhum saat yang bersangkutan sedang mendapat perlakuan buruk dari massa yang sudah mengeroyoknya.
RDP yang berniat menolong dikejar massa berbaju biru. RDP juga melihat Almarhum dikeroyok dengan senjata tajam dari pedang hingga senapan angin. RDP melihat ada anggota Kalimalang yang menggotong Almarhum, namun akhirnya mereka tak kuat karena juga hampir dikeroyok dan ditimpuki massa. RDP melihat dengan mata kepala sendiri Almarhum dipukul, diinjak dan dibalok oleh massa bobotoh.
Penghadangan sudah dilakukan oleh bobotoh yang bukan merupakan warga sekitar lokasi. Almarhum juga sebetulnya sudah diamankan oleh pihak Kepolisian, tapi karena kalah jumlah dengan bobotoh, massa bobotoh pun tetap melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan korban lepas dari Polisi. Naasnya, Almarhum juga sempat menghindar dari bus yang panik untuk putar balik. Saat itu Almarhum sudah terkena senjata tajam.
Saksi mata kedua, datang dari salah satu anggota yang menaiki bus rombongan 3 The Jakmania.
Bus 3 termasuk bus yang mengikuti konvoi 6 bus rombongan guna meminimalisir gesekan dan korban di rest area kurnia wilayah Kendal sekitar jam 9 pagi. Dari beberapa korwil dan komunitas, perjalanan dari Kendal tidak ada gesekan sama sekali.
Setelah sampai di pintu tol Brexit beberapa rombongan berinsiatif menunggu rombongan yang tertinggal. Saksi juga mendengar info pada rombongan yang terlebih dahulu ada penghadangan massa pendukung Persib (bobotoh) di beberapa titik daerah Jawa Barat.
Sekitar pukul 16.00 WIB, rombongan bus 3 berangkat ke Jakarta dan terkena lemparan batu yang mengakibatkan kaca pecah pada pukul 17.00 WIB
Kronologis ketiga datang dari Korwil Jakmania, terkait dengan terjadinya tawuran antara rombongan bus Jakmania dan bobotoh di Tol Palimanan km 188 dan 186 Tol Palimanan Cipali, Jawa Barat. Rombongan bus The Jakmania ini dalam perjalanan pulang usai mendukung tim kesayangannya saat pertandingan Persija Jakarta vs. Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (5/11/2016) malam
Diberitakan, 16 bus yang berisi penuh suporter Jakmania ini bergerak dari arah Solo, di Tol Palimanan Km 188 dan 186, bobotoh yang berada di sisi tol melempari bus tersebut sehingga terjadi tawuran di pintu tol Palimanan dan rombongan bus Jakmania yang mengakibatkan salah seorang suporter The Jakmania berinisial HRL tewas.
"Saat masuk pintu masuk Tol palimanan, pas banget setelah pintu masuk tol, ada yang melempari bus kita, anak anak turun dari bus, keluar semua mengejar pelaku pelemparan itu. Mereka lari masuk ke gang pemukiman warga, ternyata mereka manggil warga dan akhirnya terjadi bentrok dengan warga,” kata salah satu suporter The Jakmania yang ikut dalam rombongan bus tersebut.
"Dan akhirnya, salah satu anggota kami, HRL, dari korwil Kalimalang, meninggal dunia dan saat ini korban dibawa ke Rumah sakit Arjowinangun Cirebon. Kami saat ini dikawal Polisi dan masih berada di Tol Cikampek," lanjutnya.
Korban luka
1. Anggota Korwil RKJ menderita kepala bocor.
2. Anggota Korwil Pondok Labu menderita kena senjata api.
3. Anggota Korwil Pasar Minggu.
4. Anggota Jak Ciracas menderita luka dikepala.
Advertisement