Bagaimana Nasib Sepak Bola Amerika di Era Trump?

Federasi sepak bola AS ingin menjajaki hubungan baru dengan pemerintahan Donald Trump.

oleh Risa Kosasih diperbarui 13 Nov 2016, 13:50 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2016, 13:50 WIB

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF), Sunil Gulati mengatakan pihaknya akan berupaya membangun komunikasi dengan Donald Trump, presiden AS terpilih. Gulati juga menegaskan kemenangan Trump tak akan mempengaruhi hubungan baik USSF dengan negara zona CONCACAF.

Tidak mudah untuk menjalin hubungan baru dengan Donald Trump. Pasalnya federasi olahraga ini lebih dekat dengan para petinggi Partai Demokrat, termasuk mantan presiden Bill Clinton.

Clinton pernah membantu USSF mengajukan diri, sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Dalam jajaran anggota dewan USSF juga bercokol nama Donna Shalala, presiden yayasan amal Clinton Foundation. 

Seperti dilansir dari Los Angeles Times, pada Minggu (13/11/2016) siang, Gulati belum memutuskan apakah akan mengajak Meksiko atau Kanada untuk menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia 2026. Hal ini dikatakannya usai kekalahan AS 1-2 dari Meksiko pada Sabtu (12/11) kemarin dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pada musim panas lalu, Gulati sempat mengatakan kalau pengajuan tuan rumah Piala Dunia akan lebih mudah dimenangkan kalau Hillary Clinton yang menduduki Gedung Putih.

"Dia (Donald Trump) adalah presiden Amerika Serikat per 20 Januari dan kami akan bekerja dengan dia," kata Gulati.

"Kami akan mengembangkan hubungan dengan mereka (pemerintah baru). Gedung Putih hari ini dan di Gedung Putih nanti akan ada orang yang mencintai permainan ini. Dan itulah yang sebenarnya dalam setiap administrasi di masa yang akan datang," tutur pria 57 tahun tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya