Rossi Masih Kompetitif, Vinales Makin Antusias ke Yamaha

Vinales mengakhiri musim dengan finis di posisi keempat klasemen pembalap.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Nov 2016, 14:10 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 14:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi antara Valentino Rossi dan Yamaha masih jadi ancaman besar bagi pembalap lain di MotoGP 2016. Padahal, usia The Doctor sudah 37 tahun. Namun, kinerja motor Yamaha membuat Rossi masih mampu memperlihatkan performa luar biasa.

Sebelum paruh kedua musim 2016, Rossi disebut-sebut sebagai pembalap yang paling berpeluang menjadi juara. Di luar seri di Austin dan Italia, pembalap asal Italia itu mampu meraih empat podium, termasuk dua kemenangan dari tujuh balapan awal.

Sayang, kesialan yang berulang kali menimpanya membuat gelar juara jatuh ke tangan Marc Marquez. Namun, Rossi masih tetap menjadi pesaing kuat di barisan depan dalam beberapa balapan usai MotoGP Catalan 2016.

Hal itu yang menjadi perhatian Maverick Vinales, pembalap Suzuki yang akan menjadi rider Yamaha mulai MotoGP 2017. Ia pun tak sabar segera menjajal motor Yamaha untuk berlatih sebagai tandem Rossi di musim depan.

"Saya benar-benar senang. Anda bisa melihat bahwa Yamaha sungguh kompetitif dan saya bisa meihatnya ketika berpacu dengan Valentino. Jujur, Suzuki juga banyak berkembang. Mereka juga masih bisa meningkatkan performa. Saya yakin mereka akan melakukan pekerjaan bagus," tutur Vinales seperti dikutip Motorsport.

Rapor Vinales


Sejatinya, keputusan Yamaha merekrut Vinales untuk menggantikan peran Jorge Lorenzo terbilang sangat tepat. Pasalnya, pembalap asal Spanyol itu juga memperlihatkan performa memukau sepanjang musim 2016.

Maverick Vinales dan Valentino Rossi. (AP Photo/Rui Vieira)

Dari 18 balapan musim ini, hanya sekali Vinales gagal mencapai garis finis. Sisanya, ia sukses mengamankan empat podium, termasuk kemenangan pada MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone. Itu adalah kemenangan perdana Suzuki sejak sukses Chris Vermeulen pada MotoGP Prancis 2007.

"Di Valencia saya tertinggal 10 detik di belakang Jorge Lorenzo. Jadi, pindah ke Yamaha bukan keputusan yang salah. Saya bisa memastikan telah melakukan pekerjaan yang hebat. Saya pikir Suzuki juga akan ada di tingkat yang sama seperti tim lain," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya