Liputan6.com, Madrid - Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo mengatakan bahwa penyerang Atletico Madrid sekaligus Timnas Prancis, Antoine Griezmann sangat membenci dirinya. Tahun ini, Ronaldo sudah tiga kali mengalahkan Griezman.
Ronaldo mengalahkan Griezman pada final Liga Champions dan Piala Eropa 2016. Pemain berusia 31 tahun tersebut juga mengalahkan Griezmann dalam Derby Madrid yang berlangsung akhir pekan lalu. Bertanding di Vicente Calderon, Ronaldo mencetak hattrick.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Goal, Griezmann mengungkapkan kebenciannya kepada Ronaldo setelah Prancis kalah 0-1 dari Portugal di final Piala Eropa 2016. Gol kemenangan Portugal dicetak oleh Eder pada babak tambahan.
"Ini sangat lucu. Saya sedang liburan di Miami, kemudian bertemu dengan Griezmann di sebuah restotan. Dia sedang makan dengan tunangannya," kata Ronaldo.
"Saya menghampirinya. Kemudian dengan senyuman sinis, dia berkata: 'Hey Ronaldo, saya membenci kamu!'," ujar mantan bintang Manchester United tersebut sambil menirukan perkataan Griezmann.
Advertisement
Tangisan Ronaldo di Ruang Ganti
Ronaldo melanjutkan ceritanya, saat final Piala Eropa 2016, Prancis sangat difavoritkan karena bertindak sebagai tuan rumah dan dipenuhi pemain bintang. Sedangkan Portugal dipandang sebelah mata karena hanya mengandalkan Ronaldo.
"Ketika kami melakukan pemanasan di lapangan, saya melihat pemain Prancis sangat santai. Banyak pemain mereka yang tersenyum. Mereka semua sangat tenang," ujar mantan kekasih Irina Shayk tersebut.
"Saya sempat berpikir, sepertinya orang-orang Prancis bakal menang mudah. Setidaknya itulah kesan yang kami punya sebelum pertandingan," ucapnya menambahkan.
Ayah angkat Martunis itu hanya bisa bermain sebentar di partai final Piala Eropa 2016. Dia mendapat hantaman keras dari Dimitri Payet di awal lomba. Hantaman itu membuat Ronaldo tidak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera betis.
Diagnosis Cepat
"Saat di ruang ganti, tim dokter memberikan diagnosis yang sangat cepat. Saya menangis karena menganggap cedera itu sangat serius. Dokter terus menenangkan saya, tapi saya malah tambah menangis," kata Ronaldo.
Tapi tangisan Ronaldo di ruang ganti berganti menjadi senyum di akhir pertandingan. Portugal keluar sebagai pemenang setelah Eder mencetak gol tunggal dari jarak jauh. "Jelas kami mendapat keuntungan," ucapnya mengakhiri.