Riedl Beberkan Masalah Rapuhnya Lini Belakang Timnas

Timnas Indonesia telah 20 kali berduel lawan Vietnam di semua kompetisi.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 01 Des 2016, 16:10 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 16:10 WIB
20161130-Timnas-Latihan-HF1
Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl (kiri) memberi arahan pada Boaz Salossa saat latihan jelang leg 1 Semifinal Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (30/11). Laga pertama Semifinal digelar, 3 Desember. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Tim nasional (timnas) Indonesia terus melakukan perbaikan jelang leg pertama semifinal Piala AFF 2016 melawan Vietnam, Sabtu (3/12/2016). Salah satu yang menjadi perhatian khusus bagi Alfred Riedl adalah lini belakang yang masih keropos.

Dari tiga laga di fase grup A, Tim Garuda menjadi tim yang paling banyak kebobolan dengan tujuh gol.  Masing-masing melalui Thailand, Filipina (dua gol), dan Singapura (satu gol).

Kuartet lini belakang timnas yang diisi Benny Wahyudi, Abduh Lestaluhu, Yanto Basna, dan Fachruddin dinilai masih kurang padu. Masalah semakin bertambah pasalnya Basna dan Fachruddin bakal absen di leg pertama semifinal karena akumulasi kartu.

"Masalah di lini belakang selalu berawal dari pemain depan. Kami bermain dengan formasi 4-4-1-1, jika dua striker di depan tidak membantu bertahan, maka lini tengah bakal dikuasai lawan. Itulah masalahnya," kata Riedl usai memimpin latihan di Stadion Pakansari, Rabu (30/11/2016).

"Jadi kami tidak bisa menyalahkan kinerja bek semata. Yang harus kami perbaiki adalah transisi dari menyerang ke bertahan dan saya pikir kami bisa melakukannya," Riedl menambahkan.

Timnas Indonesia telah 20 kali berduel lawan Vietnam di semua kompetisi. Timnas meraih tujuh kemenangan, delapan kali imbang, dan menelan lima kekalahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya