Liputan6.com, Madrid - Real Madrid akan bertemu dengan seteru abadinya Barcelona di laga El Clasico pertama musim ini. Laga yang akan digelar di Camp Nou, Sabtu 3 Desember 2016 ini, dipastikan bakal berjalan sengit dan ketat.
El Clasico adalah salah satu persaingan paling sengit diperebutkan dan terpanjang di planet ini. Terlebih bentrokan ini melibatkan dua klub terbesar di dunia.
Baca Juga
Rivalitas kedua tim ini, diperdalam oleh fakta sejarah bahwa mereka mewakili faksi-faksi politik di Negeri Matador ini. Madrid mewakili nasionalisme Spanyol, sedangkan Barcelona melihat mewakili nasionalisme Catalan.
Konflik yang telah lama melampaui dimensi olahraga, dan sejarah klub ini, sering lebih banyak yang dipertaruhkan. Permainan klub terbesar di dunia sepakbola ini, bahkan kerap dipanaskan dengan "perkelahian" dan argumen sebelum dan selama pertandingan.
Kini, Madrid akan mengunjungi Camp Nou, dan akan berjuang untuk memastikan kemenangan dan memperpanjang keunggulan mereka di puncak klasemen La Liga menjadi 9 poin. Selisih sebanyak itu berpotensi dan bisa jadi modal untuk merebut gelar dari Barca.
Di sisi lain Barcelona akan berharap mengambil keuntungan dari laga kandang, dan mematahkan rentetan Los Blancos.
Ada banyak alasan untuk para penggemar Real Madrid untuk menjadi optimistis menjelang El Clasico. Berikut 4 faktor yang membuat Madrid dijagokan pada laga ini:
Advertisement
Inkonsisten
Blaugrana saat ini menempati posisi 2 di klasemen La Liga, dengan selisih 6 poin dari  Madrid. Sementara kompetisi sudah berjalan sepertiganya.
Barcelona mencoba memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah ketika Madrid datang untuk mengunjunginya akhir pekan ini.
Sebelumnya, Barcelona gagal menjaga tekanan pada Madrid setelah mereka bermain imbang 1-1 dengan Real Sociedad di Anoeta. Barca juga hanya mampu bermain 0-0 kontra Malaga di Camp Nou.
Karenanya, menilik catatan ini, Zidane merasa timnya akan masuk ke bentrokan ini sebagai favorit dengan penampilan terbaru mereka yang cukup sempurna.
Advertisement
Faktor Zinedine Zidane
Real Madrid menang 2-1 atas Sporting Gijon. Kemenangan ini membuat Zidane mencapai tonggak lain sebagai bos Los Blancos.
Pelatih asal Prancis telah memecahkan rekor untuk poin terbanyak dalam 32Â pertandingan La Liga pertama. Dengan 83 angka, dia lebih unggul dari Pep Guardiola (81), Luis Enrique (78) dan Jose Mourinho memiliki 77 poin.
Menang di Bernabeu berarti Zidane telah menyamai rekor Carlo Ancelotti dengan 31 pertandingan tak terkalahkan untuk Madrid.
Memiliki karier profesional yang luar biasa berarti bahwa ia telah dihormati para pemainnya dan mereka semua tampaknya akan menanggapi taktik dan strateginya dengan sangat baik. Mereka bermain dengan hati untuk klub dan hasilnya sudah ditunjukkan di lapangan.
Zizou, panggilan Zidane, telah mencarat kemenangan 2-1 atas Blaugrana April lalu. Dan, kini dia akan mencari respons yang sama dari para pemainnya.
Sentuhan Ronaldo
Di awal musim, ramai diperbincangkan bahwa performa Cristiano Ronaldo mulai menurun.Tentu saja, sebagian besar penilain itu salah adalah dan sangat prematur. Pemain asal Portugal ini kembali menunjukkan permainan terbaiknya dalam beberapa pekan terakhir.
Bintang Madrid ini kembali menemukan sentuhan golnya dengan menjebol dua gol ke gawang Sporting Gijon. Torehan ini membuat dia naik ke puncak daftar pencetak gol terbanyak di La Liga musim ini, dengan 10 gol, melebihi catatan pesaingnya Luis Suarez dan Lionel Messi, yang baru membuat 8 gol.
Ronaldo kemudian menunjukkan permainan luar biasa dalam derby melawan Atletico Madrid dengan mencetak hat-trick.
Sementara itu, Ronaldo kini sudah memiliki 16 gol dalam laga El Clasico, di belakang hanya Alfredo Di Stefano dan Lionel Messi. Namun, jika dia terus bisa mempertahankan sentuhannya dan mencetak gol-gol baru, tidak ada keraguan Ronaldo akan mengejar mereka dalam waktu singkat.
Advertisement
Serangan Balik
Los Blancos sering menggunakan serangan balik untuk efek menghancurkan
Zidane sudah sering menampilkan formasi 4-5-1. Dengan sistem, yang menekankan pertahanan, mereka mengantisipasi tekanan dari tim lawan dan kemudian menyerang balik dengan cepat
Kecepatan Gareth Bale sudah pasti membantu, skema ini. Madrid memang memiliki pemain berbakat yang bisa menopang taktik ini.