Liputan6.com, Bandung - Kapten tim Persib Bandung, Atep mengaku sudah tidak sabar menunggu berlangsungnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada 26 Maret mendatang. Selain itu, menurut Atep, wacana pembatasan pemain asing yaitu 2 pemain non asia dan 1 pemain asia akan memberikan kesempatan kepada pemain lokal.
Baca Juga
"Ini kompetisi yang sebenarnya dan paling ditunggu-tunggu. Dua tahun Indonesia tanpa kompetisi resmi. Regulasi pemain asing dengan format 2+1 bagus untuk membuka kesempatan bagi pemain-pemain lokal bisa tampil reguler," kata Atep.
"Biasanya kalau banyak pemain asing dalam satu tim, peluang pemain lokal untuk menjadi pemain utama tipis. Sangat setuju dengan regulasi itu. Harus begitu kalau Indonesia mau maju," tambahnya.
Namun, Atep menjelaskan, terkait kebijakan bakal adanya lima pemain U-23 dalam setiap tim dan wajib memainkan tiga di antaranya, pemain bernomor punggung 7 Persib tersebut mengaku kurang setuju.
"Harusnya tidak begitu. Sekarang banyak pemain muda yang bersaing dengan pemain senior. Jadi, kalaupun tak ada aturan itu lebih baik karena harus berdasarkan kualitas pemain muda itu sendiri."
"Kalau ada aturan seperti itu, seolah dipaksakan mau, tapi pemain muda gagal menunjukkan kualitas pasti juga akan berpengaruh pada mutu kompetisi. Saya tidak setuju. Syukur kalo bagus, tapi sebaliknya bisa berpengaruh negatif terhadap kompetisi," jelas dia.
"Soal pembatasan usia 35 juga kurang setuju karena kalau masih ada yang berkualitas, kenapa tak terus dipakai. Kalau ada pemain berusia 37 tapi masih mampu main bagus, sama saja mematikan karier dong. Kecuali kalau tak mampu, mesti mundur sendiri," sang kapten Persib mengakhiri.
Advertisement