Balotelli Kesal Jadi Korban Rasis di Liga Prancis

Balotelli kesal perlakuan suporter Bastia di Stade Armand-Cesari saat membela Nice.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Jan 2017, 21:10 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2017, 21:10 WIB
Mario Balotelli
Mario Balotelli mempertanyakan aksi rasis fans Bastia. (NICOLAS TUCAT / AFP)

Liputan6.com, Furiani - Striker OGC Nice Mario Balotelli mempertanyakan sikap otoritas pada pertandingan melawan SC Bastia, Sabtu (21/1/2017) dinihari WIB. Balotelli merasa dirugikan atas tindakan rasis suporter tuan rumah di Stadion Armand-Cesari.

Dalam laga lanjutan pekan ke-21 Liga Prancis, Nice gagal mencuri tiga poin atas Bastia. Mereka hanya mampu membuat gol penyeimbang lewat full-back Arnaud Souquet dan memaksa skor berakhir 1-1.

Selama pertandingan berlangsung, Balotelli merasa mendapat teriakan menyerupai suara kera dari bangku penonton. Dia menganggap fans I Turchini mencederai keindahan sepak bola.

Balotelli melampiaskan kekesalannya melalui akun media sosial Instagram. Dia memuat gambar persegi hitam. "Hasil kemarin melawan Bastia sudah benar. Kami bakal bekerja lebih keras dan mencoba meraih target kami. Wasit juga sudah bagus. Tapi saya punya pertanyaan pada orang-orang Prancis," tulis Balotelli pada caption foto tersebut.

Kecewa Otoritas

"Apakah hal normal kalau suporter Bastia membuat suara monyet 'uh uh' di sepanjang pertandingan dan tak satupun dari komite disiplin mengatakan sesuatu? Jadi rasisme LEGAL di Prancis? Atau cuma di Bastia?," sambung pemain berusia 26 tahun tersebut.

Kegagalan berjaya membuat posisi Nice terancam sebagai pemuncak klasemen. Saat ini Les Aiglons hanya berjarak satu poin dengan AS Monaco yang baru bertanding melawan FC Lorient besok malam.

"Sepak bola adalah olahraga yang luar biasa. Tapi orang-orang seperti suporter Bastia membuatnya mengerikan! BENAR-BENAR MEMALUKAN! (ditulis dalam dua bahasa, Italia dan Prancis)," kata Balotelli.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya