City Terlempar dari 4 Besar, Guardiola di Ujung Tanduk

Bersama Guardiola, City menjadi tim dengan kebobolan terbanyak di antara penghuni 7 besar Liga Inggris.

Liputan6.com, Manchester - Pep Guardiola masih belum sanggup membawa Manchester City mencapai performa terbaiknya di Liga Inggris 2016/2017. Akibat beberapa hasil buruk, The Citizens pun kini mulai terlempar dari persaingan di 4 besar.

Alasan City mendatangkan Guardiola tentu karena tergiur dengan nama besarnya. Sebab, Guardiola adalah sosok yang mengawali era kesuksesan Barcelona ketika dipercaya melatih mereka pada pada Juli 2008-Juni 2012.

Bersama Guardiola, Barca merangkai 179 kemenangan, 47 hasil imbang, dan hanya 21 kali kalah dari 247 laga. Ia juga sukses mengumpulkan tiga gelar La Liga, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Ketika hijrah ke Bayern Muenchen, pada Juni 2013, Guardiola melanjutkan kegemilangannya. Meski tak sukses di Liga Champions, pelatih kelahiran 18 Januari 1971 itu sukses memenangkan tiga gelar Bundesliga, dua DFB Pokal, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Pep Guardiola dengan trofi Bundesliga 2014/2015. (AFP)

Namun, semua kesuksesan itu didapat Guardiola saat ia bekerja di tempat yang tak memiliki tingkat kompetitif dan tekanan besar seperti di Liga Inggris. Karenanya, begitu ia melatih City di musim 2016/2017, ia pun mengaku terkejut dengan persaingannya.

"Biasanya saya berada di atas bersama Barcelona dan Bayern Muenchen. Tapi oke, ini adalah babak baru dalam karier saya sebagai pelatih dan saya rela untuk merasakannya bersama orang-orang," ungkap Guardiola seperti dikutip Goal, 1 Januari 2017.

Di musim ini, City memang terlihat seakan tak memiliki daya untuk bersaing dengan Chelsea yang kokoh di puncak klasemen. Padahal, mereka sudah menghabiskan cukup banyak uang di musim panas 2016. Dengan total biaya 176,1 juta euro, mereka mendaratkan lima pemain dengan profil hebat.

EnamPlus