Liputan6.com, Jakarta Meski jumlah gelarya masih kalah dari Giacomo Agostini, Valentino Rossi tetap layak disebut sebagai pembalap terbaik MotoGP. Ia adalah alasan mengapa MotoGP menjadi olahraga balap yang paling disukai di dunia.
Rossi sudah memulai petualangan di dunia balap sejak usia 5 tahun. Musim 1996, ia sudah meneken kontrak dengan Aprilia sebagai pembalap utama mereka di kelas 125cc. Lalu, ia mulai naik ke kelas utama 500cc (sekarang MotoGP) sejak 2000.
Advertisement
Baca Juga
Sejak itu, ia sudah mengumpulkan satu gelar juara dunia di kelas 125cc, satu di 250cc, satu di 500cc, dan enam di MotoGP. Dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, The Doctor mengungkapkan sosok penting di balik kehebatannya.
"Saya tak tahu, tanpa Graziano (Rossi) apakah saya bisa menjadi pembalap. Mungkin tidak, karena ia yang mengarahkan saya. Jika ia pesepakbola, mungkin saya memiliki karier yang lain," kata Rossi seperti dilansir Tuttomotoriweb.
Graziano sendiri adalah ayah kandung Rossi. Kebetulan, ia juga tercatat sebagai mantan pembalap. Namun, ia tak langsung mencicipi dunia balap motor. Rossi lebih dulu mengawali kariernya dari karting. Penyebabnya karena ibunya, Stefania, khawatir jika Rossi naik motor.
Peran Sang Ibu
Kariernya di dunia karting pun terbilang mulus. Banyak gelar yang dimenangkan Rossi. Namun, akibat permasalahan biaya, Rossi pun mulai berlaih ke kenderaan roda dua. Dan ternyata, di sinilah peruntungan Rossi didapat.
Hingga kini, kedekatan Rossi dan Graziano masih sering terlihat. Tak jarang pula Graziano angkat bicara saat Rossi tengah menemui masalah. Selain Graziano, Rossi juga tak melupakan peran Stefania dalam kehidupannya.
"Mamma Stefania adalah seseorang yang lebih banyak membesarkan saya. Anda tahu, saya jarang bertemu dengan Graziano saat kecil. Saya berutang begitu banyak kepadanya, pendidikan, cara berpikir, bahkan sikap manis," tutur Rossi sambil tertawa.
Advertisement