Ranieri Enggan Ratapi Nasib Leicester City

Manajer Leicester City, Claudio Ranieri mengakui, cerita manis yang ditorehkan timnya musim lalu telah berakhir. Namun ia menolak menyerah.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 05 Feb 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2017, 20:20 WIB
Claudio Ranieri
Claudio Ranieri (Reuters/Matthew Childs)

Liputan6.com, Leicester - Manajer Leicester City, Claudio Ranieri mengakui cerita manis yang ditorehkan timnya musim lalu telah berakhir. Namun, ia menegaskan timnya tak ingin menyerah lebih cepat di musim ini.

"Dongeng telah berakhir. Sekarang adalah kenyataan. Sekarang, Anda harus memilih: jika Anda pecundang, Anda  boleh mengatakan ini telah berakhir. Tapi jika bukan, Anda bertarung dan terus bertarung," ujar Ranieri seperti dilansir Soccerway, Minggu (5/2/2017).

Seperti diketahui, Leicester menciptakan sejarah dengan meraih gelar juara Liga Inggris musim 2015/16. Padahal sebelumnya, The Foxes lebih banyak berkutat di papan bawah dan berjuang untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Inggris itu.

Kisah mereka pun menggema ke seluruh dunia. Banyak yang menganggap, kisah Leicester seperti dongeng. Maklum, Leicester berkiprah di salah satu liga tersengit di dunia dan dikelilingi tim-tim papan atas.

Di musim ini, Leicester kembali ke 'habitatnya'. Tak ada lagi cerita soal ketajaman Jamie Vardy, atau ketangguhan Wes Morgan mengawal lini belakang.

Kini, Leicester terjerembab di peringkat 16 dengan 21 poin, hanya selisih 1 poin dari Hull City yang menghuni zona degradasi. Meski begitu, Ranieri menolak lempar handuk.

"Saya percaya kami bisa. Kami harus tetap bersama, bersama dengan fans. Fans menikmati musim lalu dan tidak dengan musim ini. Tapi kami keluarga, kami kuat," ucap Ranieri mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya