Regulasi Baru Piala Presiden 2017 Bikin WCP Susah Pilih Starter

Di Piala Presiden 2017, Widodo berencana akan melakukan rotasi skuat Sriwijaya FC.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 08 Feb 2017, 12:25 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2017, 12:25 WIB

Liputan6.com, Palembang - Adanya perubahan regulasi di turnamen Piala Presiden 2017 membuat pelatih Sriwijaya FC Widodo C Putro (WCP) bingung menentukan line up yang akan disiapkan di setiap pertandingan. Kewajiban memainkan lima pemain U-22 di setiap laga diakuinya sebagai tantangan besar menyusun strategi.

Seperti di laga perdana saat menantang tuan rumah Bali United (7/2/2017) malam di stadion I Wayan Dipta Gianyar. WCP mengaku terpaksa mengesampingkan dua nama pemain yang biasanya menjadi langganan line up yakni Anis Nabar dan TA Mushafry.

Kedua pemain yang terkenal dengan kecepatannya ini harus terlempar dari line up karena kepentingan strategi yang disiapkan saat Sriwijaya FC melawan Bali United.

“Dalam kondisi normal, rasanya kedua pemain tersebut layak masuk dalam line up. Biasanya hadirnya mereka mampu memecah kebuntuan, namun sekarang ada regulasi baru yang menuntut pelatih harus lebih kreatif dalam menyusun susunan pemain. Tapi saya tetap percaya siapapun yang diturunkan akan mampu menjawab semua tanggung jawab yang dibebankan,” ujarnyaa saat dihubungi Selasa (7/2/2017) sore.

Menurutnya, di turnamen Piala Presiden 2017 ini pihaknya juga sudah berencana akan melakukan rotasi dan mencoba pemain lainnya di laga-laga berikutnya. “Di kompetisi TSC 2016 lalu, SFC sudah membuktikan bisa memainkan seluruh pemainnya. Banyak talenta asli binaan yang akhirnya melejit, tentu di Piala Presiden ini hal tersebut akan kami coba ulangi,” ujarnya.

Apresiasi Hilton

Sementara itu, Hilton Moreira memberikan apresiasi terhadap skuad muda Sriwijaya FC yang dinilainya mau bekerja keras dan pantang menyerah saat laga perdana melawan Bali United. “Saat kembali ke Palembang, saya cukup kaget karena tim SFC kini banyak didominasi pemain muda. Pelatih pun meminta saya, Beto, Hilton dan Mushafry untuk menjadi mentor buat mereka,” ujarnya.

Namun diakuinya, di sepak bola modern saat ini tidak mengenal adanya batasan usia. “Saat masuk lapangan, kamu harus siap dan tidak memandang senioritas. Hal itu juga yang saya bilang ke Zalnando, Manda atau Teja dan pemain lainnya. Mereka jangan sungkan untuk berkomunikasi dan memberi instruksi,” dia menegaskan.

Source: www.laskarwongkito.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya