Liputan6.com, Milan - Gelandang Inter Milan yang tengah dipinjamkan ke Udinese, Assane Gnoukouri, harus beristirahat selama tiga bulan akibat menderita penyakit jantung. Namun, belum diputuskan apakah Gnoukouri masih bisa melanjutkan karier sepak bola profesionalnya.
Kabar tersebut dirilis oleh kubu Udinese Rabu malam (9/2/2017) waktu Italia, setelah sang pemain tidak lulus pemeriksaan kesehatan sebagai atlet profesional. Nantinya, setelah tiga bulan, ia akan kembali menjalani pemeriksaan untuk memastikan apakah ia masih layak untuk bermain.
Baca Juga
Gnoukouri, 20 tahun, merupakan pemain jebolan akademi sepakbola Inter Milan. Ia memulai debutnya di Serie A pada usia 18 tahun saat melawan AC Milan di bawah asuhan Roberto Mancini.
Gelandang berkebangsaan Pantai Gading itu baru saja dipinjamkan Inter ke Udinese pada 27 Januari lalu. Sesuai kesepakatan, ia dipinjamkan sampai akhir musim ini. Udinese memiliki opsi untuk mempermanenkannya di akhir masa peminjaman.
Musim ini, bersama Inter Milan ia tampil sebanyak delapan kali, termasuk empat kali di Serie A. Sedangkan untuk Udinese, ia belum pernah sekalipun diturunkan sejak dipinjam. Di Inter, Gnoukouri terikat kontrak hingga 30 Juni 2020.
Advertisement
Penyakit Mematikan
Adapun penyakit jantung merupakan masalah yang sangat mematikan bagi pemain sepakbola. Pada 2003, gelandang asal Kamerun Marc-Vivien Foe, meninggal dunia karena sakit jantung setelah pingsan di lapangan.
Teranyar, gelandang Dinamo Bucharest, Patrick Ekeng juga meninggal dunia akibat serangan jantung. Ia tergeletak di lapangan pada menit ke-70 saat timnya bertanding melawan Viitorul Constanta pada 7 Mei 2016 lalu.
Saat itu ia masuk sebagai pemain pengganti dan hanya bermain tujuh menit. Nyawa Ekeng kemudian tak terselamatkan meskipun telah dibawa ke Rumah Sakit Floreasca Emergency. (Abul Muamar)
Advertisement