Liputan6.com, Madrid - Luis Figo merupakan salah satu pemain dengan kisah pengkhianatan paling dikenang dalam sepak bola Spanyol. Pada 2000, Figo memutuskan meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Real Madrid.
Bukan rahasia lagi bahwa Barcelona dan Real Madrid memiliki rivalitas bersejarah yang berlangsung hingga sekarang. Kedua tim adalah musuh bebuyutan dengan segala kisah penuh kontroversi.
Baca Juga
Real Madrid memboyong Figo dari Barcelona dengan biaya transfer 37 juta pounds. Dalam sebuah laga El Clasico usai kepindahan Figo ke Madrid, Camp Nou bagai neraka bagi pemain asal Portugal itu.
Kepala babi pernah dilempar ke arah Figo dalam laga El Clasico di Camp Nou. Pemain yang pernah membela Inter Milan itu mengakui ia mengalami tekanan yang berat akibat transfer tersebut.
"Ada momen ketika saya berpikir itu (transfer ke Madrid) tidak akan terjadi. Tapi itu bukan perkara olahraga dan sisi keuangan, ada orang lain yang terlibat," ucap Figo, seperti dilansir situs resmi La Liga.
Advertisement
Tak Dihargai Barcelona
"Selalu ada momen ketika Anda ragu, Anda banyak berpikir untuk melakukan sesuatu, sampai Anda mengambil langkah dan tidak bisa mundur lagi," katanya.
Figo sendiri bukan tanpa alasan mengkhianati Barcelona kala itu. Menurut pria yang sekarang telah menginjak usia 44 tahun ini, Real Madrid lebih mengapresiasinya sebagai seorang pemain.
"Dalam profesi apa pun jika Anda tidak benar-benar merasa dihargai untuk kontribusi dan yang Anda lakukan, saya tidak bicara tentang fans, tetapi mereka yang mengelola dan mengendalikan klub. Saat Anda memiliki tawaran lain, Anda berpikir tentang membuat perubahan. Dan itulah yang terjadi," ujarnya.
Advertisement