Liputan6.com, Jakarta Meski tidak banyak, Timnas Italia ternyata memiliki pemain berdarah asli Afrika. Mereka adalah keturunan Afrika yang berimigrasi ke Negeri Sphagetti itu.
Baca Juga
Advertisement
Faktornya macam-macam. Mulai dari latar belakang ekonomi, sosial-politik, hingga sekadar keinginan belakang. Mereka jatuh cinta dan akhirnya menjadi warga negara Italia.
Salah satu pemain Timnas Italia yang berdarah Afrika adalah Mario Balotelli. Eks pemain Inter Milan dan Manchester City itu memiliki darah Ghana dari orangtuanya, Thomas Barwuah dan Rose Barwuah.
Balotelli kemudian diadopsi pasangan Francesco Balotelli dan istrinya Silvia. Ketika berusia 18 tahun, Balotelli mendapatkan status kewarganegaraan Italia.
Berikut empat pemain Timnas Italia keturunan Afrika yang hingga kini masih aktif bermain.
1. Stephan El Shaarawy (keturunan Mesir)
Stephan El Shaarawy merupakan pemain Italia berdarah Mesir. Lahir di Savona, 27 Oktober 1992, ayahnya adalah seorang asli Mesir sedangkan ibunya campuran Swiss-Italia.
Shaarawy mengenyam pendidikan sepak bola di klub kecil, Legino, pada 2001-2006. Ia kemudian pindah ke akademi sepak bola Genoa.
Pada musim panas 2011, ia direkrut AC Milan seharga 15,5 juta euro. Namun, memasuki tahun keempat bersama I Rossoneri, Shaarawy mulai tidak terpakai. Selanjutnya, ia dipinjamkan ke AS Monaco dan AS Roma. Shaarawy akhirnya dipermanenkan Roma seharga 13 juta euro pada musim panas 2016.
Musim ini bersama I Lupi, ia sudah tampil sebanyak 27 kali dan mencetak lima gol di semua kompetisi. Sedangkan di Timnas Italia, Shaarawy mulai menembus tim senior pada Agustus 2012. Ia sudah tampil sebanyak 20 kali dan mencetak tiga gol bagi Italia.
Advertisement
2. Angelo Obinze Ogbonna (keturunan Nigeria)
Pemain Italia lainnya yang juga berdarah Afrika adalah Angelo Ogbonna Obinze. Nama pemain yang satu ini memang tak setenar Shaarawy ataupun Mario Balotelli. Namun, kehebatannya tak perlu disanksikan.
Ogbonna merupakan salah satu dari sekian banyak bek tangguh Italia yang masuk tim nasional. Ia bahkan sudah masuk skuat timnas Italia senior sejak 2011. Namanya turut disertakan dalam rombongan Timnas Italia di ajang Piala Eropa 2016 di Prancis.
Ogbonna lahir di Cassino, Italia, pada 23 Mei 1988, dari keluarga asal Nigeria yang hijrah ke Italia pada 1983 lalu. Ia mendapat status kewarganegaraan Italia pada usia 18 tahun.
Perjalanan Ogbonna di dunia sepakbola berawal dari Torino. Ia kemudian sempat direkrut oleh Juventus pada Juli 2013 senilai 15 juta euro (Rp 214 miliar). Namun, kariernya di Juventus tak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, pada musim panas 2015 ia pindah ke West Ham dan bertahan hingga sekarang.
3. Moise Bioty Kean (keturunan Pantai Gading)
Moise Kean lahir di Vercelli, Italia, dari orangtua asal Pantai Gading. Ia kemudian tumbuh besar di Kota Turin.
Awalnya, oleh Renato Biasi, legenda sepak bola Italia, ia sempat dimasukkan ke dalam klub sepak bola, Asti, pada 2007, saat usianya masih 7 tahun. Ia kemudian masuk akademi sepakbola Torino. Tiga tahun di Torino, Moise pindah ke akademi sepak bola Juventus, tepatnya pada 2010.
Enam tahun belajar di akademi sepak bola Juventus, ia pun ditarik masuk tim senior di awal musim 2016/2017. Umur Moise masih 16 tahun. Namun, di usianya yang masih sangat muda itu, ia telah merasakan bermain di kompetisi paling bergengsi di Eropa, Liga Champions.
Ia dimainkan pelatih Massimiliano Allegri saat Juventus bertandang ke markas Sevilla. Sedangkan di Serie A, Moise menjalani debutnya saat melawan Pescara.
Sejauh musim ini, remaja kelahiran 28 Februari itu sudah mencetak tujuh gol dan tujuh assist dalam 12 pertandingan di semua kompetisi yang diikuti Juventus. Ia disebut-sebut sebagai titisan Mario Balotelli.
Moise mengaku penggemar Ballotelli dan punya kaos dalam bertuliskan Why Always Me? khas Super Mario. Hanya bedanya, ia lebih tenang dan tidak temperamental seperti idolanya itu.
Banyak klub mulai mengincar Moise. Dua klub Liga Inggris, Arsenal dan Manchester City, serta raksasa Prancis, Paris Saint-Germain termasuk di antaranya. Sebagai warga Italia, pemain yang bermain sebagai striker ini masih tergabung dalam skuat Timnas Italia U-17.
Advertisement
4. Mario Balotelli (keturunan Ghana)
Pemain Italia berdarah Afrika yang paling sering menjadi sorotan adalah Mario Balotelli. Balotelli terlahir dengan nama Mario Barwuah, sesuai nama orangtua kandungnya. Ia lahir dari pasangan imigran asal Ghana, Thomas Barwuah dan Rose Barwuah, 12 Agustus 1990, di Palermo, Sisilia.
Lahir dari keluarga miskin, Balotelli kemudian diasuh dan diadopsi pasangan Francesco Balotelli dan istrinya Silvia. Ia tumbuh besar di Kota Concesio, Brescia.
Ketika beranjak dewasa, Balotelli memantapkan dirinya sebagai warga negara Italia. Tepat pada 13 Agustus 2008 atau ketika usianya genap 18 tahun, Super Mario akhirnya mendapat status kewarganegaraan Italia secara resmi.
Balotelli mengawali perjalanan karier sepak bolanya di tim kecil Italia, Lumezzane, sebelum bergabung dengan tim U19 Inter Milan pada 2006. Baru setahun bermain di tim junior, pemain temperamen ini langsung dipanggil ke tim senior Inter.
Berkat penampilannya yang menawan, Balotelli kemudian dibeli klub kaya Manchester City pada 2010 seharga 29,5 juta euro. Selanjutnya, karena penampilannya yang kurang bersinar, ia beberapa kali pindah klub, antara lain ke AC Milan dan Liverpool.
Kini, ia bermain bersama klub Liga Prancis, Nice, dan membantu klubnya berada di peringkat ketiga klasemen sementara Ligue 1 Prancis.
(Abul Muamar)