Liputan6.com, Palembang - Kemenangan mutlak harus diraih skuat Sriwijaya FC saat melawan Barito Putera, Senin (13/2/2017) sore di stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali. Ini guna mengamankan satu tiket langsung ke babak 8 besar turnamen Piala Presiden 2017.
Namun hal ini tidak akan mudah mengingat Laskar Antasari belakangan menjelma menjadi lawan tangguh dan sulit untuk dikalahkan oleh Sriwijaya FC. Di pertemuan terakhir saat turun di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, kedua tim bahkan selalu berbagi poin imbang.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih SFC, Widodo C Putro menyebut pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan dan evaluasi untuk menghadapi Barito Putera nantinya.
"Kami sudah menonton rekaman video dan melihat gaya bermain mereka. Barito tetap merupakan lawan yang tangguh dan dihuni pemain berkualitas serta pengalaman. Soal peluang, siapa saja bisa dikalahkan atau mengalahkan. Namun tentu kami juga harus memperbaiki kekurangan usai laga melawan Bali United lalu," ujar Widodo saat dihubungi Minggu (12/2/2017)sore.
Pihaknya menyebut positioning dan transisi anak asuhnya saat dari bertahan ke menyerang harus lebih baik saat melawan Barito Putera nanti. Dalam sesi latihan terakhir yang digelar di lapangan Trisakti Kuta, WCP juga berulang kali mengingatkan anak asuhnya untuk tidak lagi terlambat bertahan usai melakukan penyerangan.
Bola Mati
Di laga terahir, SFC memang harus dihukum 2 kali kebobolan melalui bola mati dan berasal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Hilton Moreira.
"Persiapan kami memang tidak ideal, selama 2 minggu sebelum ke Denpasar fokus kami hanyalah mengembalikan kebugaran dan fisik para pemain. Selain itu banyak pemain yang juga baru berkumpul sehingga belum sempat melakukan antisipasi set piece, tetapi itu bukan menjadi alasan," tukasnya.
"Melawan Barito, saya berharap para pemain bisa fokus dan konsentrasi selama 90 menit, selain itu juga jangan terpancing emosi, apapun kondisi di lapangan nanti. Kemarin saat melawan Bali United, ada kejadian yang cukup merugikan tim saat Hilton dinyatakan offside walau sebenarnya tidak, setelah itu kami kehilangan fokus dan lawan bisa memuat 2 gol cepat setelahnya. Kami berharap hal tersebut tidak terulang lagi nantinya,” tambahnya. (Indra Pratesta)
Advertisement