Liputan6.com, Jakarta Kekecewaan tidak bisa disembunyikan bek Persib Bandung setelah gagal melaju ke final Piala Presiden 2017. Namun Tony enggan larut terlalu lama dan berharap Persib bisa segera bangkit.
Persib gagal di semifinal setelah kalah adu penalti melawan Pusamania Borneo FC (PBFC). Pertandingan leg kedua yang berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, terpaksa dilanjutkan lewat babak tostosan karena Maung Bandung hanya mampu menang 2-1 atas PBFC.
Hasil ini membuat argegat menjadi imbang 3-3 sebab di leg sebelumnya PBFC juga menang 2-1.
Advertisement
"Pastinya kecewa, menyakitkan campur aduk, kita enggak bisa mempertahankan gelar juara pastinya ini ada evaluasi," kata Tony kepada Liputan6.com di Bandung, Kamis (9/3/2017).
"Yang pasti tim besar adalah tim yang bisa bangkit dari keterpururkan saat ini, jadi ini pelajaran ambil hikmahnya semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dan lagi terima kasih juga buat bobooth yang memberikan support kita, mereka tanpa henti mendukung," kata Tony.
Tony mengaku, setelah gagal ke final Persib banyak berbenah. Salah satunya cara menghadapi bola mati yang menjadi sumber malapetaka Maung Bandung saat bertemu PBFC di semifinal. Pasalnya, tiga gol yang bersarang ke gawang Persib semuanya berasal dari skema bola mati.
"Itu mungkin kita koreksi, pasti ada miss, semoga kita bisa bangkit dipertandingan berikutnya jangan sampai kita tambah terpuruk," ujar mantan pemain timnas Indonesia tersebut.
Fokus Lawan Semen Padang
Gagal ke final Piala Presiden 2017, Persib harus puas memperebutkan tempat ketiga melawan Semen Padang. Kedua tim akan bertarung di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (11/3/2017).
Tony ingin menjadikan duel ini sebagai momen kebangkitan Persib sebelum mengikuti kompetisi sesungguhnya. Kemenangan juga bakal menjadi obat pelipur lara bagi suporter Maung Bandung.
"Semoga di pertandingan perebutan juara ketiga kita bisa memperbaiki dan meraih hasil maksimal. Pastinya pengen menang dan itu untuk bobotoh juga," ucap Tony.
Â
Advertisement