Final Piala Presiden: Yamashita Cedera, Mental PBFC Hancur

Arema FC menang 5-1 atas PBFC di final Piala Presiden 2017.

oleh Risa Kosasih diperbarui 12 Mar 2017, 23:37 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2017, 23:37 WIB
Ricky Nelson
Pelatih PBFC Ricky Nelson (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Ricky Nelson, mengapresiasi perjuangan anak-anak asuhannya di final Piala Presiden 2017. Menurut Ricky, kekalahan 1-5 PBFC dari Arema FC tak terlepas dari cederanya bek asing asal Jepang, Yamashita Kunihiro.

Yamashita cedera dan harus ditarik keluar pada menit ke-26 untuk digantikan dengan Firly Apriansyah. Cedera Yamashita jadi musibah, karena setelah itu gawang PBFC kebobolan lima kali.

"Yamashita keluar kami kekurangan tenaga, tapi bagi saya apresiasi perjuangan para pemain, peringkat kedua pun kami syukuri. Cederanya Yamashita menjadi kendala bagi permainan kami. Saya ucapkan selamat untuk Arema FC," kata Ricky dalam konferensi pers seusai laga final, Minggu (12/3/2017) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
 
"Kami sulit bangkit ketika pemain pengganti masuk menggantikan Yamashita. Padahal Yama tidak pernah cedera, saya terkejut dengan hal ini. Mental kami hancur," ujarnya.

Sementara itu, pemain PBFC, Abdul Aziz Lutfi, meminta maaf atas kegagalan timnya di final Piala Presiden 2017. Namun, dia percaya, para pemain tim berjulukan Pesut Etam itu sudah tampil maksimal.

"Sebagai pemain, kami sudah berusaha sebaik mungkin dan inilah hasil akhir yang kami dapatkan. Kami tetap bersyukur atas hasil malam ini," beber Abdul Aziz.


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya