Usai Pesta Juara Piala Presiden, Bus Aremania Diserang

Bus Aremania dilempari oknum suporter saat akan beranjak pulang usai pesta juara Piala Presiden.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 13 Mar 2017, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 03:00 WIB
Aremania di Pakansari
Bus yang dipakai Aremania usai pesta juara Piala Presiden diserang (Liputan6.com/ Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Suporter Arema FC, Aremania, mendapatkan perlakuan tak menyenangkan usai menyaksikan final Piala Presiden. Rombongan bus mereka mengalami serangan dari sekelompok oknum yang tak dikenal.

Euforia Arema juara Piala Presiden sedikit ternoda. Itu karena suporter mereka mengalami serangan tak jauh dari pintu Tol Sentul 2, Bogor.

Di antara KM 31 dan 29, pecahan kaca memang sudah terlihat jelas di sebagian besar jalan. Kondisi lalu lintas juga padat merayap. Pihak kepolisian pun tampak berkumpul di antara lokasi tersebut. Bahkan, beberapa polisi juga terlihat mencari-cari sesuatu di pinggir jalan tol.

Usut punya usut, serangan yang dialami Aremania berasal dari semak-semak pinggir jalan tol. Menurut pengakuan salah satu Aremania, Anton, ada sejumlah orang yang melempar batu ke arah bus mereka.

"Kami tak lihat apa ciri-ciri orang yang melemparnya. Soalnya lemparan itu berasal dari semak-semak. Beberapa teman kami mengalami luka akibat serangan itu," tuturnya.

Kaca Pecah

Aremania di Pakansari
Suporter Arema FC membawa bendera menuju Stadion Pakansari, Kab Bogor untuk menyaksikan final Piala Presiden 2017, Sabtu (12/3). Di final, Arema FC dan PBFC akan berlaga memperebutkan gelar juara Piala Presiden 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dari pantuan Liputan6.com, kaca beberapa bus memang terlihat pecah.   Bahkan, ada bus yang sebagian besar kacanya sudah tak tersisa.

Aremania yang sebagian besar berlokasi di Jabodetabek itu memilih berkumpul di pintu Tol Cimanggis UTM. Mereka ingin menunggu teman-teman Aremania yang berasal dari Malang agar bisa pulang bersama-sama.

"Kalau kami yang dari Jakarta saja diserang, apalagi yang dari Malang. Kami menunggu karena ingin mengawal teman-teman dari Malang," kata Anton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya