2 Final Kepagian di Liga Champions

Kedua laga itu lebih cocok terjadi di partai puncak.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 18 Mar 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2017, 17:15 WIB
cristiano ronaldo - arjen robben
Cristiano Ronaldo (Real Madrid) dan Arjen Robben (Bayern Munchen). (AFP PHOTO/John MacDougall)

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang kecewa, ada juga yang bahagia. Itulah respon dari hasil undian perempat final Liga Champions. Terjadi dua final kepagian di babak delapan besar ini.

Dari hasil Drawing Liga Champions yang berlangsung di markas UEFA, Nyon, Jumat (17/3/2017), Atletico Madrid akan betemu Leicester City, Borussia Dortmund bentrok dengan AS Monaco, Bayern Muenchen melawan Real Madrid dan Juventus menghadapi Barcelona.

Dua laga terakhir merupakan final yang terlalu dini.  Mereka lebih cocok bertemu di partai puncak. Namun, apa boleh buat, perang harus terjadi di babak ini.

Menurut mantan pemain Muenchen, Lothar Matthaus, sudah tidak ada rahasia lagi di antara keempat tim itu. "Muenchen melawan Real Madrid dan Juventus melawan Barcelona. Fans bakal dapat menantikan pertandingan hebat," kata Matthaus.
Luka Modric (kedua dari kiri) memeluk Cristiano Ronaldo yang berhasil mencetak gol ketiga Real Madrid di laga laga kedua semifinal Liga Champions kontra Bayern Munich di Allianz Arena, Munich (30/4/2014). (REUTERS/Ralph Orlowski)
Sementara Direktur Olahraga Real Madrid Emilio Butragueno mengaku kecewa dengan hasil undian. Di matanya, Muenchen adalah lawan terburuk Los Blancos.  "Muenchen bisa dibilang merupakan lawan terburuk yang tersedia bagi kami. Tapi, saya yakin, Muenchen pun berpikir sama dengan kami," ujar Butragueno.

Muenchen memang bukan lawan mudah bagi Madrid. Terbukti, dari total 22 pertemuan, Madrid hanya menang sembilan kali dan kalah 11 kali. Sisanya, dua laga berakhir imbang.

Namun, untungnya dalam dua pertandingan terakhir, Madrid sukses menghajar Muenchen dengan agregat 5-0. Dua laga itu terjadi di semifinal Liga Champions 2013/14.

Tak heran, rekor ini pun membuat kubu Muenchen cukup berhitung. Seperti diungkap Butragueno, pasukan "FC Hollywood" memang seperti mendapat mimpi buruk harus berhadapan dengan Real Madrid.
Lionel Messi berusaha melewati hadangan pemain Juventus di laga final Liga Champions 2014-2015 di Olympiastadion, Berlin, Minggu (7/6/2015). Barcelona keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1. (AFP Photo/Patrik Stollarz)
Laga lainnya juga tak kalah seru, Juventus vs Barcelona. Pertemuan ini merupakan ulangan final Liga Champions 2015. Ketika itu, Juventus harus menelan pil pahit kalah 1-3 dari Barcelona di partai puncak.

Meski mendapat undian relatif berat, Direktur Juventus Pavel Nedved tidak gentar. Nedved memastikan Juventus siap menghadapi Lionel Messi cs. "Kami siap. Pertemuan ini datang di waktu yang tepat. Tim terus berkembang. Leg kedua di Nou Camp? Tidak masalah di mana pertandingan digelar, keduanya akan sulit," ujar Nedved.

Sementara gelandang Barcelona Andres Iniesta mengaku khawatir dengan pertahanan Juve yang sulit dibobol musim ini. Di Liga Champions, Juventus baru dua kali kebobolan.

"Juventus dalam bentuk yang sangat baik di beberapa tahun terakhir. Mereka punya pelatih hebat yang bekerja dengan sangat baik. Mereka juga memiliki pertahanan khas tim Italia dan mereka punya pemain yang bisa membuat perbedaan," tutur Iniesta seperti dikutip situs Barcelona.
Barcelona vs Juventus (Reuters / Dylan Martinez)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya