Liputan6.com, Jakarta - Butuh waktu 20 lap bagi Valentino Rossi untuk menghapus keraguan. Maklum saja, sejak tes pramusim MotoGP, juara dunia sembilan kali itu kurang menunjukkan kebolehannya dalam mengendarai YZR-M1.
Baca Juga
Begitu pula saat Rossi menjalani sesi latihan di Sirkuit Losail, Qatar, pekan lalu. Tapi semua keraguan yang menggelayuti pikiran penggemar dengan sekejap berubah.
Mengawali balapan MotoGP 2017 di Qatar dari posisi ke-10, pembalap Yamaha itu berhasil meraih podium ketiga. Dengan demikian, Rossi secara keseluruhan telah mengumpulkan 222 podium sepanjang kariernya.
Sontak, keberhasilan itu menuai decak kagum tak hanya dari penggemar saja tapi juga Kepala mekaniknya Silvano Galbusera. Keberadaan Galbusera sebagai mentor boleh dikatakan sebagai aktor di balik kesuksesan Rossi.
Galbusera menjabat sebagai mentor sejak menggantikan posisi Jeremy Burgess pada 2013 lalu. Saat itu dia sering berurusan dengan kabar negatif. Kendati demikian, Galbusera sukses menjawab seluruh mata penikmat MotoGP di seluruh dunia dengan mengantarkan Rossi merebut runner up sebanyak tiga kali.
Advertisement
Usia Bukan Alangan
Melihat pencapaian yang ditorehkan Rossi semakin membuka mata penikmat balap kuda besi MotoGP bahwa usia tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan seseorang. Karena itu, banyak yang berpendapat kalau pembalap yang masih jomblo tersebut bisa merealisasikan impiannya merebut gelar kesepuluh sepanjang kariernya menekuni kejuaraan grand prix balap motor.
Ketika disinggung apakah Galbusera yakin jika Rossi dapat mewujudkan impiannya tersebut? Dia menjawab tentu saja. Ia berharap tim dapat bekerja semaksimal mungkin untuk memudahkan peluang mantan kekasih Linda Morselli tersebut.
"Kami akan mencoba untuk memenangkan gelar kesepuluh, dan jika diberkati kami akan mampu melakukan hal itu," cetus Galbusera seperti dikutip dari Tuttosport, Kamis (30/3/2017).
(David Permana)
Advertisement