Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Barcelona 2003 hingga 2010, Joan Laporta menceritakan kisahnya menemukan kualitas dari pemain terhebat dunia saat ini, Lionel Messi. Ini terjadi pada 2003 ketika Messi masih berusia 16 tahun.
Pada usia 11 tahun, Messi didiagnosa menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Tim elite River Plate berminat atas perkembangannya, tetapi mereka tak punya uang cukup untuk pengobatannya, yang mencapai 900 US Dollar per bulan.
Baca Juga
Carles Rexach, direktur olahraga Barcelona kala itu, telah menemukan talenta Messi karena mempunyai kerabat di Lleida, dan ayahnya mengatur uji coba bersama tim tersebut. Rexach, tanpa membawa kertas di tangan pada saat itu, mengajukan tawaran kontrak pada Messi di atas serbet makan dari kertas.
Barcelona menawarkan untuk membiayai pengobatan Messi jika mau pindah ke Spanyol. Messi dan ayahnya lalu pindah ke Barcelona dan masuk ke akademi muda klub. Messi pun akhirnya menembus skuat utama Barcelona pada 2003.
"Saya merasa terhormat saat menjadi orang yang membuatnya mennadatangani kontrak pertama bersama Barcelona. Saya ingin berterima kasih kepada Frank Rijkaard yang berhasil menemukan pemain jenius saat usianya (Messi) masih 16 tahun," kata Laporta di Lapangan Atang Sutrisna, Jakarta, Minggu (2/4/2017).
Berkat memberikan kontrak pertama kepada Messi, Barcelona bisa menjadi pemain terbaik dunia. Pemain asal Argentina itu mampu mempersembahkan empat gelar Liga Champions sejak menembus skuat utama Barcelona.
"Anda tahu Messi adalah kreator tim, dia membuat tim hebat. Dia merupakan pemain terbaik di dunia dan dengan senang hati menghabiskan waktu bekerja untuk tim. Karena dialah saya bisa menjadi Presiden terbaik Barcelona," ujar Laporta.
Lebih lanjut, Laporta juga optimistis Messi bakal memperpanjang kontraknya bersama tim yang bermarkas di Camp Nou itu. Masa bakti Messi bersama Barcelona akan berakhir hingga 2017.
"Itu (belum memperpanjang kontrak) memang terkadang terjadi, tapi Messi banyak memenangi sesuatu bersama Barcelona. Dia bekerja untuk tim, membantu rekan-rekannya untuk tumbuh. Dia adalah pemain terbaik dalam sejarah," kata Laporta.