Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tim Formula E, Tacheetah kemungkinan besar tidak bakal menggunakan mesin Renault pada musim depan. Mereka sedang mempertimbangkan berlaih ke DS Performance powertrain untuk musim 2018.
Tim yang sebagian besar dimiliki oleh Tiongkok Media Capital itu kesal karena Renault terlambat menyediakan mesin untuk Formula E 2017. Sebuah tim bisa melakukan pengujian mesin, 15 hari sebelum musim balap Formula E 2017 dimulai, 9 Oktober lalu.
Baca Juga
Namun, Renault terlambat menyediakan mesin untuk Tacheetah. Produsen asal Prancis itu baru menyediakan mesin lima hari sebelum musim 2017 dimulai. Hal tersebut membuat Tacheetah tidak bisa melakukan pengujian mesin.
Isu pergantian mesin ini terdengar santer dalam seminggu terakhir. Padahal, pembalap andalan Tacheetah, Jean-Eric Vergne berhasil naik podium di dua seri terakhir. Dia dua kali finis di posisi kedua pada GP Argentina dan Meksiko.
"Tentu saja ini tidak ideal bagi kami. Seharunya kami mendapat kesempatan menguji mesin sebelum musim ini berjalan. Tapi Renault malah mendatangkan mesinnya lima hasi sebelum musim ini dimulai," kata Vergne, dikutip dari Motor Sport.
"Jadi kami tidak mendapat kesempatan menguji coba mesin. Setiap balapan, kami mencoba banyak hal. Itu sangat menyulitkan," ujar pembalap asal Prancis itu menegaskan.
Kabar Tacheetah bakal meninggalkan Renaut diperkuat dengan hubungan erat antara Vergne dengan CEO DSM Yves Bonnefont dan kepala teknis, Xavier Mestelan-Pinon setelah musim bekerja dengan mereka di 2015/16. Vergne malah yakin timnya sudah mempertimbangkan hal tersebut.
"Saya pikir kami memiliki strategi yang sangat baik untuk musim depan. Kami sudah bekerja. Semoga dalam waktu dekat, kami bakal mengumumkan hal baru. Saya ingin tim ini sukses di Formula E," ucapnya mengakhiri.
Advertisement