Muenchen Disingkirkan Real Madrid, Lahm: Ini Perpisahan Pahit

Muechen disingkirkan Real Madrid di perempat final Liga Champions.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 19 Apr 2017, 21:10 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 21:10 WIB
Kapten Bayern Muenchen Philipp Lahm
Kapten Bayern Muenchen Philipp Lahm (kanan) dan rekan-rekannya tampak lemas usai timnya disingkirkan Real Madrid di perempat final Liga Champions, Rabu (19/4/2017). (AP Photo/Matthias Schrader)

Liputan6.com, Jakarta Langkah Bayern Muenchen dihentikan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Setelah berjuang hingga perpanjangan waktu, Muenchen menyerah 2-4 pada leg kedua di Santiago Bernabeu, Rabu (19/4/2017) dinihari WIB. Wakil Bundesliga itu tersingkir dengan agregat 3-6.

Kapten Muenchen Philipp Lahm memuji semangat rekan setimnya saat melawan Real Madrid. Namun, ia mengakui sangat sulit menerima kekalahan pada laga terakhirnya di Liga Champions. Pemain 33 tahun itu akan pensiun akhir musim ini.

"Meski kinerja yang bagus, itu tak cukup untuk melanjutkan ke semifinal," ujar Lahm di akun Instagram miliknya. "Ini adalah perpisahan pahit dari Liga Champions - terutama bagi saya pribadi, setelah bertahun-tahun."

"Namun, sikap tim dan kekuatan mereka untuk melawan masalah, menunjukkan potensi besar - @FCBayern akan kembali!"

Sementara itu, Chairman Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge menuding wasit telah memupus harapan klubnya dalam laga yang berlangsung sangat menghibur itu. "Itu adalah tontonan yang sangat emosional. Anda hanya bisa memuji kedua tim. Ini adalah sepak bola besar," katanya.

"Sayangnya itu ditentukan oleh wasit."

Dalam laga itu, Muenchen harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-84 setelah Arturo Vidal menerima kartu kuning kedua. "Itu bukan pelanggaran, tapi tentu saja yang dilakukan Vidal berisiko. Ini melemahkan kita, tentu saja, seperti yang terjadi di leg pertama ketika [Javi] Martinez diusir," ujar Rummenigge.

"Ini membunuh kita. Yang harus dikatakan dengan sangat jelas. Arturo mendapat bola di depan pemain Madrid. Itu bukan pelanggaran. Itu sebabnya seharusnya tidak menjadi kartu kuning-merah."

"Jika Anda bermain melawan tim seperti Real Madrid dengan 10, menjadi sulit. Seluruh tim berjuang dengan baik. Kemudian kami berada di perpanjangan waktu dan tiba-tiba itu 4-2 berkat keputusan yang paling aneh dari wasit," tandasnya.

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya