Pelaku Bom Borussia Dortmund Didorong Alasan Finansial

Pelaku meledakkan bom di bus Borussia Dortmund dengan harapan mengantongi keuntungan dari penjualan saham.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Apr 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 16:15 WIB
Awak media mengambil gambar kondisi bus tim Borussia Dortmund yang rusak terkena ledakan bom, Selasa (11/4/2017).
Awak media mengambil gambar kondisi bus tim Borussia Dortmund yang rusak terkena ledakan bom, Selasa (11/4/2017). (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Dortmund - Polisi Jerman menahan seorang tersangka pelaku pengeboman bus Borussia Dortmund, Jumat (21/4/2017). Tersangka diketahui ingin memetik keuntungan.

Sosok berusia 28 tahun itu, diidentifikasikan sebagai Sergei W dan memegang paspor Jerman dan Rusia, meledakkan tiga bom di sekitar bus yang membawa pemain Borussia Dortmund.

Sergei diketahui membeli kontrak opsi saham (KOS) klub sebanyak 15 ribu lembar sebelum beraksi. Dia berharap ulahnya tersebut membuat harga saham klub turun dengan jatuhnya korban. Namun, Sergei bakal memetik keuntungan karena mengantongi KOS.

Menurut media Jerman, Sergei membeli KOS dengan jumlah itu seharga Rp1,1 miliar. Dia berpotensi mengantongi keuntungan mencapai Rp 57 miliar.

"Kami mencurigainya karena berdasar laporan saksi. Sergei memesan steak di restoran tidak lama setelah ledakan, ketika tamu-tamu lain lari panik," kata aparat Jerman.

Aksi Sergei mencederai bek asal Spanyol Marc Bartra dan membuat leg pertama perempat final Liga Champions antara Borussia Dortmund dan AS Monaco, yang sedianya digelar Selasa (11/4/2017) waktu setempat, diundur sehari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya