Liputan6.com, Jakarta - Satu dekade terakhir, sepak bola dunia disajikan dengan dua pemain terbaik di planet ini, yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Tapi, akankah dominasi keduanya akan bertahan musim depan? Sepertinya tidak.
Sudah sejak 2008 lalu, penghargaan Ballon d'Or cuma dihiasi oleh Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Faktanya, Ronaldo dan Messi pemain terbaik pada generasinya.
Baca Juga
Namun, umur keduanya sudah mulai memasuki kepala tiga. Kendati belum signifikan, performa Messi dan Ronaldo sedikit menurun musim ini.
Sekarang, sudah mulai banyak bermunculan beberapa pemain muda hebat dengan generasi baru. Paulo Dybala, Eden Hazard, hingga Kylan Mbappe bisa jadi fenomena baru dalam sepak bola dunia.
Terdapat lima alasan mengapa Ronaldo dan Messi tak lagi dominan musim depan. Apa saja itu? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Kualitas Ronaldo Menurun
5. Ronaldo Dipercaya Mulai Turun Kualitasnya
Ronaldo saat ini memang sudah tak lagi muda. Dia sudah berusia 32 tahun dan jelas, kondisi fisiknya harus selalu dijaga agar bisa selalu fit dalam tiap laganya.
Pemain internasional Portugal ini jelas pemain yang sangat kuat secara fisik. Namun bukan rahasia umum, semakin tua atlet, maka cedera bisa jadi mimpi buruk. Dia mulai rentan pada hal itu.
Kekuatan fisik Ronaldo jelas tak usah diragukan, tapi cedera bisa berisiko besar bagi dia.
Advertisement
Messi Belum Teken Kontrak Baru
4. Messi Masih Belum Menandatangani Kontrak Baru
Messi dan Barcelona telah menjadi begitu saling terkait dalam sedekade terakhir, sehingga sangat sulit membayangkannya cabut dari tim. Itulah mengapa sangat aneh mendengar Messi saat ini tengah dipusingkan dalam negosiasi kontrak dengan klub tersebut, setelah menolak pekan lalu.
Perpanjangan kontrak itu sendiri dilaporkan bernilai sekitar 29 juta pounds per musim. Andai disetujui, nilai itu bisa membuatnya menjadi pemain bergaji tinggi di sepak bola.
Akan tetapi, bila nilai itu ditolak Barcelona, Messi bisa saja cabut ke klub lain. Sebab, masa baktinya bersama El Barca bakal berakhir pada 2017/18.
Poin ini bisa menjadi diperdebatkan dalam beberapa minggu ke depan jika Messi mencetak kesepakatan baru. Spekulasi berat semacam itu pasti akan membebani pikirannya. Jika dia harus melakukan masa depannya di klub lain, dominasi Messi mungkin mulai berkurang.
Posisi Baru Ronaldo Kurang Cocok
3. Posisi Baru Ronaldo yang Kurang Cocok
Ketika pertama kali tampil di Manchester United pada tahun 2003, Ronaldo dipandang sebagai pemain sayap terbaik karena kemampuan dribbling, kecepatan dan kemampuannya melewati lawan. Seiring kariernya berkembang, posisi terbaiknya kini sebagai gelandang menyerang. Jelas, ini memungkinkan dia mencetak gol yang luar biasa.
Musim ini, dia berperan sebagai penyerang tunggal atau nomor 9 di Madrid. Sebenarnya, ia berhasil dalam peran itu, terutama dalam pertandingan melawan Atletico Madrid dan Bayern Muenchen di Liga Champions.
Namun, secara statistik ada penurunan produktivitas dari Ronaldo dengan perannya itu. Kini, dia cuma mengemas 37 gol, terendah sejak musim debutnya di La Liga. Jelas, andai bertahan sebagai striker utama, bukan tak mungkin Ronaldo bakal kembali menurun drastis musim depan.
Advertisement
Barcelona Dalam Situasi Genting
2. Barcelona Dalam Situasi Genting
Messi memang tetap menjadi talenta hebat Barcelona yang mampu memenangkan pertandingan setiap dimainkan. Namun, Barcelona sendiri dalam beberapa tahun terakhir tengah genting.
2016 dan 2017 adalah tahun terakhir dalam kontrak manajer saat ini Luis Enrique. Sekarang, manajer Barca berikutnya tampaknya menjadi misteri. Rumor saat ini menunjukkan Ernesto Valverde dari Athletic Bilbao bisa jadi suksesor Enrique.
Semenjak ditinggal Pep Guardiola dan Tito Vilanova, tak ada benar-benar pelatih yang bisa membawa mental juara lagi buat tim. Tiga musim terakhir di Liga Champions, Barca bisa dibilang gagal total.
Hal ini bisa saja berdampak kepada Messi. Andai situasi ini tak juga teratasi, bisa berpengaruh kepada jumlah gol dari La Pulga. Karena Messi, memang butuh seseorang pelatih yang bisa mengayom dan mengerti keinginannya.
Tahunnya Piala Dunia Rusia
1. Tahunnya Piala Dunia Rusia
Ronaldo memang telah memenangkan Kejuaraan Eropa bersama Portugal dan Messi mencapai final Piala Dunia 2014 dengan Argentina. Tapi, keduanya belum sama-sama bisa meraih titel Piala Dunia, seperti legenda lain, yakni Maradona, Zinedine Zidane atau Pele.
Piala Dunia 2018 di Rusia bisa jadi kesempatan terakhir bagi kedua pemain ini untuk membuktikan diri pada tahap akhir, mengingat usianya saat ini. Namun bagian yang menakutkan, menatap Piala Dunia tanpa keduanya.
Argentina saat ini berada di urutan kelima klasemen kualifikasi Amerika Selatan, satu poin di belakang Cile dan Uruguay. Fakta bahwa mereka masih harus bermain Uruguay dan Ekuador, tentu cukup sulit.
Sedang, Portugal sementara ini duduk di urutan kedua grup di belakang Swiss yang mengalahkan mereka 2-0 di Basel, Posisi ini membuat mereka dalam bayang-bayang play-off untuk ke Rusia. Sebab, mereka akan menghadapi lawan di play-off seperti Wales, Italia, atau Belanda. Cukup berat.
Baik Argentina atau Portugal masih bisa lolos, tapi bagaimana jika tidak? Di tahun Piala Dunia, akan sulit untuk membantah bahwa musim bisa didominasi oleh dua pemain yang tidak akan mampu membintangi atraksi terbesar musim ini.
(I. Eka Setiawan)
Advertisement