Liputan6.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo adalah “keindahan”. Menyaksikan aksi-aksi penyerang andalan Real Madrid itu di lapangan hijau, seperti melihat keindahan sepak bola itu sendiri.
Oh.. tidak..Tentu saja tidak semua setuju dengan pernyataan di atas. Para cules, alias pendukung fanatik Barcelona, pasti akan jadi barisan terdepan untuk mendebat pernyataan di atas.
Maklum, di La Liga Spanyol, perseteruan Real Madrid dan Barcelona sudah mendarah daging. Musim ini, rivalitas keduanya bahkan makin menjadi, karena pembuktian yang terbaik di antara mereka harus ditentukan hingga laga terakhir kompetisi.
Advertisement
Baca Juga
“Kami juga punya Lionel Messi. Dia jelas lebih hebat daripada Ronaldo!” mungkin begitu kira-kira suporter Barcelona mengklaim.
Messi, seperti juga Ronaldo memang merupakan pemain terbaik dunia. Parameternya jelas; keduanya mendominasi penerima penghargaan (FIFA) Ballon d’Or sembilan tahun terakhir.
(FIFA) Ballon d’Or adalah penghargaan untuk pemain terbaik di dunia. Otomatis, pemenangnya “berhak” mengklaim sebagai pemain terhebat di kolong jagad.
Soal torehan gol, Messi juga tak kalah dari Ronaldo. Itu sahih. Bahkan, di La Liga musim ini, koleksi gol Messi jauh lebih banyak daripada Ronaldo. Hingga La Liga menyisakan satu laga lagi, Messi telah mengoleksi 35 gol, unggul 11 gol dari Ronaldo.
Jelas, secara statistik, Messi tak kalah dari Ronaldo.
Namun, soal ekspresi di lapangan, soal kemampuan “menjual diri”, sulit disangkal, Ronaldo memiliki gaya khas tersendiri, yang tak dimiliki bintang lapangan hijau lainnya. Kemampuannya ini yang membuat para penggemar sepak bola, sadar atau tidak, suka atau tidak, merasa terhibur.
Ronaldo kerap mampu memberi warna lain di lapangan. Bukan hanya soal tekniknya yang memang di atas rata-rata, namun dia juga punya ekspresi-ekspresi yang dia “kemas” menjadi sebuah drama.
Ronaldo adalah sutradara sekaligus aktor utama setiap detik show-nya di lapangan hijau.
Jadi Viral
Tengok saja ekspresinya saat gagal memanfaatkan peluang di depan gawang. Atau, perhatikan mimiknya, yang memelas, saat dilanggar pemain lawan. Bahkan, saat memprotes wasit pun, pemain asal Portugal ini punya gaya tersendiri.
Belum lagi aksi-aksi selebrasinya usai mencetak gol. Bahkan, ada satu foto selebrasi Ronaldo yang jadi viral dan terus beredar di dunia maya. Yaitu saat dia melepas kostum Real Madrid, mempertontonkan tubuhnya yang berotot usai mencetak gol ke gawang Atletico Madrid di final Liga Champions 2015/16. Epic, kata anak muda sekarang.
Di luar itu, gayanya yang sedikit arogan, angkuh, justru banyak membuat orang penasaran. Emosinya yang meledak-ledak, ambisinya dalam bermain, seolah Real Madrid adalah dirinya, justru memberikan napas khusus setiap pertunjukannya.
Sadar atau tidak, setiap menyaksikan pertandingan Real Madrid, orang selalu menunggu, aksi apa lagi yang akan dipertontonkan Ronaldo. Situasinya mirip harapan pengunjung panggung hiburan, yang menanti sang pengibur memberi mereka kepuasan.
Dua Pertandingan Lagi
Di luar lapangan hijau, berita-berita seputar Ronaldo juga sangat diminati. Mulai aksi-aksi sosialnya, gaya hidup mewahnya, kisah asmaranya, hingga cerita-cerita kontroversialnya, seperti gosip hubungan sesama jenisnya dengan atlet kickboxer Maroko, selalu jadi headline dan tak putus dibicarakan orang.
Musim ini , Ronaldo masih punya dua pertandingan lagi untuk menghibur bersama Real Madrid. Dua pertandingan yang amat vital dan jadi pertaruhan pamornya sebagai pemain kelas wahid.
Dinihari WIB nanti, Ronaldo diharapkan Madridistas menjadi aktor utama penentu gelar La Liga saat jadi tamu Malaga di Stadion La Rosaleda.
Sementara, Sabtu, 3 Juni 2017, di Stadion Nasional Cardiff, Ronaldo berpeluang mengulang aksi “pamer otot”-nya, saat membawa Real Madrid duel lawan Juventus di final Liga Champions 2016/17. Bagaimana, Ronaldo? @edukrisnadefa