Gagal di Piala Sudirman, Indonesia Bantah Sepelekan India

Untuk pertama kalinya Indonesia tidak melangkah ke perempat final Piala Sudirman.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 25 Mei 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 12:30 WIB
Indonesia kalah 1-4 dari India pada laga pertama Grup 1D Piala Sudirman 2017, Minggu (23/5/2017). Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyumbang satu-satunya poin tim merah putih.
Indonesia kalah 1-4 dari India pada laga pertama Grup 1D Piala Sudirman 2017, Minggu (23/5/2017). Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyumbang satu-satunya poin tim merah putih. (PBSI)

Liputan6.com, Gold Coast - Chef de Mission Indonesia, Achmad Budiharto, membantah sudah meremehkan India di Piala Sudirman 2017. Dia mengajak semua pihak menatap ke depan dan berbenah bersama.

Indonesia untuk pertama kali gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman setelah menempati dasar klasemen 1D turnamen tahun ini.

Mereka kalah dalam selisih matches melawan India dan Denmark. Kondisi tersebut terjadi karena Jonatan Christie dan kawan-kawan dipermalukan India 1-4 pada duel pembuka, Selasa (23/5/2017).

Muncul dugaan Indonesia menyepelekan India. Sebab, komposisi tim banyak berubah pada laga selanjutnya versus Denmark. Di partai ini, mereka unggul 3-2.

"Tidak ada terpikir sama sekali memandang India sebelah mata. Justru kami sangat berhitung. Di hari pertama kami melihat kesiapan fisik dan mental pemain," ungkap Achmad, dilansir Badminton Indonesia.

Indonesia minimal menembus 8 besar Piala Sudirman sejak pertama kali digelar tahun 1989. Ajang pembuka itu sekaligus menjadi catatan terbaik tim merah putih yang membawa pulang trofi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Momen Berbenah

Achmad menyatakan, keterpurukan kali ini memberi kesempatan PBSI untuk melakukan evaluasi. Sebab, dia merasa kegagalan di Piala Sudirman sebagai refleksi posisi Indonesia di pentas dunia. 

"Fakta bicara, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya