Laga Kontra Bhayangkara Ricuh, Ini Komentar Striker Asing Persib

Striker Persib Carlton Cole menilai insiden ini sebagai mimpi buruk dunia sepak bola.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 05 Jun 2017, 12:40 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 12:40 WIB
20170605-Kalah Dari Bhayangkara FC, Suporter Persib Luapkan Kekecewaan-Tebe
Suporter tim Maung Bandung menyalakan suar saat menyaksikan laga Bhayangkara FC melawan Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (4/6). Persib kalah 0-2 dari Bhayangkara FC. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Laga Bhayangkara FC melawan Persib Bandung dalam laga pekan ke-9 Liga 1 di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu, 4 Juni 2017, diwarnai kerusuhan penonton.

Insiden bermula saat Bhayangkara FC menciptakan gol kedua. Oknum Bobotoh yang kecewa dengan kepemimpinan wasit dan bek belakang Persib, merangsek masuk ke lapangan dan melempar flair serta botol plastik.

Wasit Yeni Krisdianto langsung menghentikan jalannya pertandingan hingga situasi berhasil ditenangkan polisi.

Peristiwa memalukan ini rupanya mengusik perhatian striker Persib asal Inggris, Carlton Cole. Dia menilai insiden ini sebagai mimpi buruk dunia sepak bola.

"Kejadian ini mimpi buruk untuk persepakbolaan. Saya menyaksikan aksi anarkisme yang luar biasa malam ini," katanya usai pertandingan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anarkisme

Carlton Cole
Striker Persib Bandung asal Inggris, Carlton Cole (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Cole mengaku baru kali ini melihat anarkisme penonton saling baku hantam di tribun timur stadion. Dia juga kaget penonton merangsek masuk ke dalam lapangan untuk memprotes wasit dan pemain Persib.

"Saya juga melihat ada penonton yang menyalakan flare hingga melempar pemain dengan botol plastik dan sampah," katanya.

Menurut dia, aksi kekerasan para penonton itu tidak selayaknya ditunjukkan di muka umum hingga menganggu jalannya permainan.

Cole menganggap insiden yang menimbulkan puluhan korban luka itu sebagai bentuk ketidakdewasaan penonton dalam menerima hasil pertandingan.

"Kondisi seperti ini sangat jauh berbeda dengan suporter internasional yang sudah dewasa dalam menyikapi hasil pertandingan," katanya.



 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya