Bek Dortmund Sempat Trauma Pascaserangan Bom

Akibat ledakan, bek Dortmund Marc Bartra menderita cedera pergelangan tangan serius.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Jun 2017, 23:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 23:30 WIB
Borussia Dortmund, Bom Bus, Liga Champions
Kameramen mengambil gambar bus tim Borussia Dortmund yang rusak akibat ledakan saat sebelum tim menjalani laga leg pertama perempatfinal Liga Champions melawan AS Monaco di Dortmund, (11/4/2017). (AP/Martin Meissner)

Liputan6.com, Dortmund - Bek Borussia Dortmund Matthias Ginter mengungkapkan bahwa dirinya mengganggap sudah pensiun setelah serangan bom yang menargetkan bus tim jelang laga di Liga Champions melawan Monaco, pada April lalu.

Seperti diketahui, tiga ledakan terjadi dekat bus saat memasuki Sinyal Iduna Park sebelum kick-off. Akibat kejadian tersebut,  bek Dortmund Marc Bartra menderita cedera pergelangan tangan serius.

Rupanya, serangan tersebut membawa dampak besar pada Ginter.  Bek tengah ini bahkan sempat mempertanyakan masa depannya dalam olahraga tersebut, sebagai akibat dari pengalaman tersebut.

"Untuk sesaat, saya berpikir untuk berhenti dari sepakbola sama sekali," kata Ginter kepada Bild.

"Anda tidak pernah bisa melawan serangan seperti ini Tapi saya ingin terus bermain dan saya akan melakukan hal itu, saya tidak akan membiarkan seseorang melepaskannya dari olah raga yang paling saya sukai," katanya.

Ginter kemudian menceritakan kejadian mengerikan tersebut. Menurutnya, ledakan keras terjadi tiba-tiba di sampingnya. Kaca bus langsung pecah dan berserakan di mana-mana.

"Beberapa minggu setelah serangan saya berjalan-jalan dengan pacar saya dan sebuah truk melaju dengan pelan. Saya takut akan terjadi yang terburuk. Karena, truk telah digunakan dalam serangan teror sebelumnya," kata pemain Dortmund ini.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya