Liputan6.com, Turin - Juara dua kali Liga 1 Vietnam Hoang Anh Gia Lai FC (HAGL) secara resmi mengakhiri kerjasamanya dengan klub Liga Inggris Arsenal pada 2017. Salah satu alasan utama keputusan ini karena ketidakmampuan pemain Vietnam menembus skuat utama The Gunners di berbagai level.
Seperti dilansir dari laman resmi AFF, kerjasama HAGL dengan The Gunners dimulai pada 2007 silam. The Wood--julukan HAGL, ditunjuk menjadi distributor utama dalam menjual pernak-pernik Arsenal di Asia Tenggara.
Baca Juga
Selain itu, keduanya sepakat membuka HAGL-Arsenal JMG Football Academy, pusat pelatihan sepak bola berstandar internasional pertama yang ada di Vietnam. Sekolah sepak bola ini didirikan di Pleiku, sebuah dataran tinggi di provinsi Gia Lai.
HAGL-Arsenal JMG Football Academy merekrut pelatih asal Prancis Guillaume Graechen, yang kini beralih menangani HAGL di Liga 1 Vietnam. Meski didukung oleh klub raksasa Liga Inggris, Guillaume menghadapi sebagian besar siswa di akademinya yang datang tanpa alas kaki untuk bermain bola.
Selama masa kerja sama, Arsenal sempat mengadakan tur pra-musim pertamanya ke Vietnam. Pada 17 Juli 2013, Mikel Arteta dan kawan-kawan menantang Timnas Vietnam dan menang telak 7-1, tiga hari usai menghajar Timnas Indonesia 7-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Advertisement
Empat tahun kemudian, HAGL memutuskan untuk tak melanjutkan kolaborasinya dalam pengembangan sepak bola usia muda. Sebab mereka gagal mengirimkan pemain berbakat ke Arsenal di berbagai level kelompok umur.
Saksikan video menarik berikut ini.
Inkonsisten
The Wood juga belakangan bukan klub yang tampil bagus secara konsisten sejak juara liga domestik 2004 silam. Meski selalu menyumbangkan pemain ke skuat utama timnas Vietnam, HAGL gagal bersaing di papan atas dalam tiga tahun terakhir.
Sempat finis di posisi ketiga pada musim 2013, berturut-turut HAGL terlempar ke peringkat sembilan (2014), 13 (2015), dan 12 (2016). Musim ini mereka masih tertahan di posisi ke-10 dari 15 partai.
Â
Advertisement