2 Mahasiswa Ini Bawa Angklung Saat Daki Gunung Everest

Francisca dan Mathilda sudah mendaki enam dari tujuh gunung tertinggi di dunia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Jul 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 19:30 WIB
Francisca dan Mathilda
Francisca dan Mathilda (Cakrayuri Nuralam)

Liputan6.com, Jakarta - Dua mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan, Francisca Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari bersiap mendaki puncak Gunung Everest, Maret 2018. Keduanya akan membawa alat musik daerah khas Jawa Barat, angklung.

Francisca dan Mathilda sudah mendaki enam dari tujuh gunung tertinggi di dunia. Keenam gunung yang mereka sudah daki yakni Gunung Jaya, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, dan Vinson Massif.

Dari keenam gunung yang sudah mereka taklukkan, Mathilda mengatakan, Gunung Denali mempunyai kesulitan terberat. Angin menjadi tantangan terberat dua wanita kelahiran Bandung tersebut.

"Sekali yang paling susah tapi pemandangannya sangat bagus," kata mahasiswa angkatan 2011 itu di Hotel Century Jakarta, senin (24/7/2017).

"Cuacanya sangat ekstrem di sana. Misalkan, paginya kita dapat cuaca cerah, sorenya sudah banyak kabut. Anginnya juga sangat kencang," ujar Mathilda menambahkan.

Sementara Francisca mengatakan, keduanya selalu membawa angklung saat mendaki puncak tertinggi di dunia, termasuk ke Gunung Everest. Bagi mereka, ini cara terbaik memperkenalkan Indonesia di mata dunia.

"Kami selalu bawa angklung. Ini alat musik khas dari daerah kami, Jawa Barat. Kami selalu membunyikan angklung di puncak gunung," kata Francisca.

"Ketika kami bunyikan, pendaki lain selalu bertanya itu apa. Kami jawab ini alat musik tradisional dari Indonesia. Kami ingin memperkenalkan Indonesia ke dunia," ucapnya mengakhiri.

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya