Saran Eks Bomber Persija untuk Islah Jakmania dan Bobotoh

Aliyudin pernah membela Persija dan Persib.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 04 Agu 2017, 22:30 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 22:30 WIB
Sebelum Pensiun, Aliyudin Diajak Bepe Balik ke Persija
Eks penyerang Persija Jakarta, Aliyudin

Liputan6.com, Jakarta - Mantan penyerang Persija Jakarta dan Persib Bandung, Aliyudin, mendukung penuh perdamaian Jakmania dan Bobotoh. Dia berharap komitmen dari kedua pihak suporter untuk mewujudkan perdamaian menjadi kenyataan.

Aliyudin berpendapat, perdamaian antara Jakmania dan Bobotoh dilakukan secara menyeluruh. Dia ingin seluruh lapisan pendukung ikut serta menyebarkan aura positif untuk mengakhiri perseteruan yang sudah berlangsung cukup lama itu.

"Saya berharap niat baik ini dapat dipahami dan dijalani para kader atau simpatisan kedua kelompok hingga tingkatan akar rumput di bawah. Terlebih dapat dilakukan oleh mereka yang berada di kawasan perbatasan seperti di Bogor, Bekasi, Depok dan sekitarnya," kata Aliyudin dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (4/8/20178).

Menurut pemain yang pernah membela Timnas Indonesia itu, di perbatasan lebih banyak intensitas pertemuan antara Jakmania dan Bobotoh sehingga berpotensi terjadi gesekan. Aliyudin menyarankan petinggi kedua kelompok suporter terus menjalin komunikasi demi tercipta perdamaian, sehingga laga Persija kontra Persib bisa berlangsung tanpa gangguan.



"Saya tinggal dan beraktivitas di Bogor. Saya tahu persis kondisi mereka yang berada di kawasan perbatasan. Mereka semua teman saya. Karena itu, sebagai wujud dukungan perdamaian dan tanggung jawab moril sebagai mantan pemain Persija dan Persib, saya akan berusaha aktif memfasilitasi keduanya untuk melakukan komunikasi agar tidak buntu," jelasnya.

Dia menambahkan, gelombang dukungan perdamaian Jakmania dan Bobotoh perlu terus digaungkan hingga menyebar ke seluruh lapisan. Aliyudin ingin semua pihak mengembalikan marwah sepak bola sebagai alat persatuan, bukan perpecahan.

"Bila sepak bola hanya akan melahirkan perpecahan dan hilangnya nyawa seseorang, untuk apa ada sepak bola? Sebelum menjadi pecinta sepak bola, kita sudah lebih dulu menjadi manusia. Karena itu, mari kita tanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam sepak bola," tutur Aliyudin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya