Liputan6.com, Manchester - Pendukung Manchester United (MU) patut optimistis melihat sepak terjang tim kesayangan pada awal Liga Inggris 2017/2018. Pasalnya, Jose Mourinho selalu tancap gas ketika membawa timnya juara.
MU meraih kemenangan pada dua laga awal. Mereka tanpa ampun menghajar West Ham United dan Swansea City dengan skor identik 4-0.
Advertisement
Baca Juga
Performa tersebut menempatkan The Red Devils di puncak klasemen berkat produktivitas gol dominan.
Posisi tabel kemungkinan besar berubah karena kompetisi masih menyisakan 36 pertandingan. Namun, rapor di awal kompetisi bisa jadi indikasi Mourinho bakal membawa MU menduduki takhta Inggris musim ini.
Sepanjang kariernya di Inggris, pelatih berkebangsaan Portugal itu membawa tim mencatat start bagus demi membawa anak asuhnya berjaya. Saat berkuasa musim 2004/2005, 2005/2006, dan 2014/2015, Chelsea asuhan Mourinho belum menderita kekalahan hingga pekan delapan.
Catatan berbeda terlihat ketika tim arahannya gagal. Chelsea menderita hasil negatif di pekan lima (2007/2008) dan pekan dua (2015/2016) ketika Mourinho dipecat. Kekalahan pekan dua (2006/2007) dan pekan empat (2013/2014) juga berujung keterpurukan.
Tren tersebut berlanjut di MU pada 2016/2017. Paul Pogba dan kawan-kawan sudah tumbang di pekan empat sehingga mengakhiri kompetisi di urutan enam.
Kesempatan Mourinho tancap gas dan meninggalkan para rival terbuka lebar melihat jadwal kompetisi. MU baru mendapat lawan berat pada pekan delapan ketika menyambangi markas Liverpool, awal Oktober mendatang.