MotoGP: Yamaha Apresiasi Duet Rossi-Vinales ketimbang Lorenzo

Rossi berduet dengan Vinales di Yamaha sejak MotoGP 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2017, 13:10 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 13:10 WIB
Valentino Rossi dan Maverick Vinales
Valentino Rossi dan Maverick Vinales (AFP/Josep Lago)

Liputan6.com, Tokyo - Hubungan dua pembalap MotoGP, Valentino Rossi dengan Maverick Vinales di tim Movistar Yamaha mendapat apresiasi. Menurut bos Yamaha, Lin Jarvis, situasi sekarang berbeda dibanding ketika Jorge Lorenzo masih jadi rekan setim Rossi.

Vinales menggantikan peran Lorenzo sebagai mitra Rossi sejak awal musim ini. Chemistry antar dua pembalap sudah terlihat sejak gelaran balap MotoGP digelar. Meski memiliki daya saing, tapi hubungan Top Gun dengan The Doctor tetap terlihat harmonis.

Bahkan keduanya seringkali bertukar pendapat untuk mengembangkan kuda besi YZR-M1. Ini jelas berbanding terbalik ketika Rossi berduet dengan Lorenzo pada tahun 2008-2010. Permusuhan antara keduanya sering menjadi bahan pembicaraan media di dunia.

Tensi mulai memanas saat keduanya memutuskan untuk membuat dinding pemisah pada 2009. Ini bertujuan agar Rossi maupun Lorenzo tidak saling intip strategi, mengingat saat itu mereka tengah berada di jalur perburuan gelar juara dunia MotoGP.

Ketegangan mulai mereda saat Rossi memutuskan pindah ke tim Ducati Corse pada 2011-2012. Namun, ngambeknya Rossi tak berlangsung lama, sebab tahun 2013 dia kembali membela Pabrikan Jepang itu.



Suasana panas kembali terasa saat Rossi dan Lorenzo berada di jalur perburuan gelar pada 2015. Sayangnya, saat itu pemilik nomor 46 tidak hanya terlibat perang dengan X-Fuera saja, tapi juga pembalap Spanyol lainnya yakni Marc Marquez. Akibatnya, Lorenzo melenggang mulus merebut juara setelah mendapatkan pengawalan dari Marquez serta Dani Pedrosa.

Terlepas bagaimana perseteruan itu terjadi, Jarvis mengaku, kemitraan yang terjadi saat ini jauh lebih baik ketimbang sebelumnya. "Ini sangat berbeda dari sebelumnya, karena mereka tidak memiliki pengalaman berada terlalu banyak dalam situasi konflik," terangnya seperti dikutip dari Autosport, Sabtu (16/9/2017).

"Sejauh ini, sebenarnya tidak ada masalah sama sekali untuk mengelola koeksistensi keduanya. Hubungannya sangat bagus, kami tidak punya masalah. Kami telah melihat beberapa kali bahwa mereka berada di jalur yang sama dalam latihan, tapi ini adalah bagian dari MotoGP," papar Jarvis. (David Permana)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya