MotoGP: Dua Kunci Sukses Rossi Kebut Proses Pemulihan

Valentino Rossi sempat mengalami kecelakaan saat latihan dan diperkirakan baru kembali ke MotoGP lagi pada Oktober mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 16:00 WIB
Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, masih harus menggunakan tongkat pada sesi latihan MotoGP Aragon, Jumat (22/9/2017). (AFP/Javier Soriano)

Liputan6.com, Ancona- Valentino Rossi telah kembali ke lintasan balap MotoGP. Pembalap berjuluk The Doctor tersebut sudah tampil di sirkuit Aragon, Spanyol, dan finis di urutan kelima, pekan lalu.

Banyak pihak yang terkejut dengan kehadiran Rossi. Sebab Rossi baru saja mengalami patah tulang akibat latihan dengan sepeda motor off road. Apalagi sejak awal, proses pemulihan The Doctor diperkirakan akan memakan waktu hingga Oktober 2017.

Dokter bedah dari Torrette Hospital, Raffaele Pascarella, menuturkan, ada dua faktor yang membuat Rossi lebih awal kembali ke lintasan. Pertama adalah motivasi tinggi pembalap Movistar Yamaha tersebut. Menurut Pascarella,, dorongan kuat dari dalam diri Rossi membuat pembalap berusia 38 tahun itu enggan berlama-lama di rumah sakit. 

"Setelah hari pertama pasca operasi, Valentino sudah berjalan," kata Pascarella dikutip dari Motorinews24, Kamis (28/9/2017). 

"Kondisi patah tulang bagus, jadi semuanya lebih mudah. Dia adalah seorang juara dan telah menunjukkan bahwa dengan motivasi yang tepat, Anda dapat melakukan hampir semua hal. Kuncinya adalah motivasi yang ditunjukkannya. Vale berusia 38 tahun, ia masih muda dan atletis. Hal ini memungkinkan dia mempercepat proses pemulihan," kata Pascarella. 

Sementara itu, faktor kedua yang tak kalah pentingnya adalah terapi rutin yang diberikan. Setelah operasi, Rossi menjalani terapi selama 6 jam per hari. Cara ini terbilang ampuh ketimbang melakukan Hiperbarik atau terapi dalam ruangan bertekanan tinggi. 

"Saya meminta Valentino untuk melakukan fisioterapi selama 6 jam sehari. Perbandingannya dengan rehabilitasi dari cedera serius yang dialami Rossi pada 2010, maka saya menyarankan untuk tidak menggunakan ruang hiperbarik. Tidak perlu. Mungkin proses penyembuhan patah tulang waktu itu bisa membantu, tapi sekarang, tidak," katanya.

Beruntung, saran yang diberikan Pascarella selalu dituruti Rossi. Dengan demikian, proses penyembuhannya pun berjalan sangat baik. "Saya menangani Valentino selama 20 hari, namun kami hanya bertemu tiga kali. Kami biasanya berkomunikasi melalui telepon. Dia adalah orang yang sangat ramah dan bukan seseorang yang sulit diajak bicara.

(David Permana)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya