Liputan6.com, Jakarta - Presiden Inter Milan Erick Thohir menampik Joao Mario akan ditukar dengan gelandang Arsenal Mesut Ozil. Rumor itu ramai diberitakan sejumlah media asing dan akan terjadi pada jendera transfer Januari 2018.
Arsenal ingin menukar Ozil dengan Mario karena adanya ketertarikan Inter Milan terhadap pemain Timnas Jerman itu. Selain itu, kontrak Ozil di Emirates Stadium akan berakhir Juni 2018.
Advertisement
Baca Juga
Tak ingin pemainnya pergi dengan status bebas transfer atau gratis, Arsenal mencoba pertukaran pemain dengan Inter Milan. Kabarnya, kedua pemain tertarik dengan rencana tersebut.
"Belum itu. Itu kan gosip, yang tahu, yang masak di belakang," kata Erick menanggapi rumor itu di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Dia menegaskan tidak membutuhkan Ozil untuk hadir ke Giuseppe Meazza. Menurutnya, tim yang ada sekarang sudah baik.
"Yang sekarang kita lihat tim ini sudah baik. Kekurangan akan di improve. Tetapi, mungkin pada windows-windows (jendala tranfer) yang makin dekat. Tidak mungkin kita putuskan kurang ini, kurang ini, di saat sekarang," ucap Erick.
Menurut dia, jendela tranfer Januari 2018 penuh banyak resiko. Karena itu, Inter Milan sangat hati-hati untuk mendatangkan pemain baru, apalagi sekelas Ozil.
"Ini kan pertengahan tahun. Pertengahan tahun itu dalam musim transfer yang sangat risknya tinggi. Banyak sekali musim transfer musim dingin itu tidak maksimal," papar Erick.
Dia pun mencontohkan bagaimana Lukas Podolski dan Xherdan Shaqiri yang tidak sukses di Inter Milan. "Zamannya saya ketika membawa Podolski dan Shaqiri, sayap kiri dan kanan. Tapi di musim summer, kita keduanya release. Ini kan contoh-contoh," tandas Erick.