Usai 2018, Bagaimana Kontrak Rossi di Yamaha?

Bos Yamaha, Lin Jarvis bicara soal kontrak Rossi yang bakal habis tahun depan.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Okt 2017, 16:24 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 16:24 WIB
MotoGP, Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (JAVIER SORIANO / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Masa depan Valentino Rossi di Movistar Yamaha setelah 2018 nanti masih belum jelas. Menurut bos Yamaha, Lin Jarvis, negoisasi perpanjangan kontrak dengan Rossi tak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dia mengatakan, Rossi kemungkinan baru mengambil keputusan pada pertengahan MotoGP musim depan, tepatnya pada seri keenam di Italia. 

Saat ditanya apakah pembicaraan kontrak baru Rossi untuk MotoGP 2019 sudah dimulai, Jarvis memberikan jawaban singkat. "Tidak, karena kami punya dua tahun kontrak (hingga akhir musim 2018)," kata Jarvis, seperti dilansir Autosport, Senin (9/10/2017). 

"Musim lalu kami melakukannya (perpanjangan kontrak) di Qatar, yang merupakan hasil dari pembicaraan pada awal musim sebelumnya," imbuh pria asal Inggris tersebut. 

Namun, dengan usia 38 tahun, Rossi masih belum dipastikan bakal memperpanjang kontrak atau memutuskan pensiun. Pada musim depan, usia The Doctor sudah menginjak 39 tahun. 

Jika Rossi mampu mengemas gelar juara dunia MotoGP pada musim depan, pembalap Italia tersebut kemungkinan bakal memutuskan pensiun. Sudah menjadi rahasia umum, Rossi sangat terobsesi mengejar titel juara ke-10 sepanjang kariernya. 

Kans mewujudkan impian tersebut pada musim ini bisa dibilang sudah tertutup. Rossi masih tercecer di posisi kelima klasemen sementara MotoGP 2017, dengan hanya ada empat balapan tersisa, yaitu Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia (Spanyol). Seri MotoGP Jepang, di Sirkuit Motegi, akan digelar pada Minggu (15/10/2017). 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya