PASI Belum Memulai Pelatnas Asian Games

PASI akan fokus pada perbaikan dasar-dasar dan penyesuaian kebutuhan latihan untuk masing-masing atlet jelang Asia Games 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 13 Okt 2017, 23:15 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 23:15 WIB
Sambut Asian Games 2018, Karakter Cabang Olahraga Hiasi Jakarta
Pekerja menyelesaikan pemasangan logo Asian Games 2018 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (16/8). Jelang peluncuran hitung mundur Asian Games 2018 pemasangan karakter cabang olahraga dipercepat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengaku belum memulai program pemusatan pelatihan nasional menjelang Asian Games 2018. Padahal, program pelatnas dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sudah dimulai pada 1 Oktober 2017.

"Pusat pembinaan cabang olahraga itu memang ada di masing-masing pengurus cabang. Pada saat ini, atlet-atlet kami istirahat aktif dengan tetap berolahraga lain, seperti berenang atau main tenis asal bukan atletik," kata Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor M. Tanjung di Jakarta, Jumat (13/10/2017), seperti dinukil dari Antara.

PASI, lanjut Tigor, masih menyusun program pelatnas jelang Asian Games 2018 bersama pelatih asal Amerika Serikat Harry Marra. "Kami mulai setelah berkonsultasi dengan Harry Marra. Mungkin mulai pertengahan Oktober baru mulai periodesasi latihan itu," ucapnya.

PASI akan memfokuskan perbaikan dasar-dasar latihan dan penyesuaian kebutuhan latihan untuk masing-masing atlet nomor perlombaan. "Kami sudah merasakan keuntungan dalam keterlibatan Harry Marra. Kami akan menuruskan program latihan yang telah kami susun saja," ujar Tigor.

PASI telah percaya terhadap program dan teknik latihan yang telah diberikan Harry Marra menjelang keikutsertaan dalam SEA Games di Kuala Lumpur pada Agustus lalu. Hasilnya, lima medali emas, tujuh medali perak, serta tiga medali perunggu direbut dari pesta olahraga Asia Tenggara itu.

"Kami membutuhkan konsultan pelatih seperti Harry Marra karena dunia kepelatihan ini terus berkembang. Dia menguasai 10 nomor perlombaan sehingga lebih menguntungkan kami dibanding harus memanggil pelatih setiap nomor lomba," tutur Tigor.

Tigor mengatakan langkah PASI menuju Asian Games 2018 dengan mendatangkan pelatih asing seperti Harry Marra merupakan inisiatif pengurus tanpa ada keterlibatan dari pemerintah. "Kami menginginkan atlet-atlet kami tetap kembali berlatih di Stadion Madya Senayan. Pemanfaatan secara resmi belum ada penjelasan. Akan tetapi, secara desain, stadion itu diperuntukan bagi cabang atletik," papar Tigo.

Tigor mengatakan bahwa Stadion Madya akan dipakai sebagai arena pemanasan atlet dalam perlombaan Asian Games 2018."Kalau pertandingan atletik berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Madya akan dimanfaatkan untuk pemanasan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya