Liputan6.com, Madrid - Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam beberapa tahun terakhir telah mendominasi La Liga lewat gol-golnya. Bagaimana kalau mereka tak ada?
Sebenarnya ada Luis Suarez yang pernah rusak dominasi tersebut. Dia pernah menjadi top skorer pada 2015-2016 lalu dengan 40 gol, berselisih lima dari Ronaldo.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, sebenarnya ada beberapa pemain lain yang punya potensi besar raih El Pichici. Tapi mereka selalu kalah dengan capaian duopoli Ronaldo-Messi.
Lantas, bagaimana kalau Messi dan Ronaldo tak ada? Lima pemain di bawah ini boleh dibilang sangat berpotensi. Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Â
Â
Aritz Aduriz (Athletic Bilbao)
Aritz Aduriz telah berada di antara pencetak gol terbanyak La Liga selama beberapa tahun terakhir meski sudah memasukki usia 30-an. Musim lalu saja, ia mencetak 16 gol di La Liga, sebuah angka yang hanya kalah oleh satu pemain Spanyol lainnya yang berada di posisi teratas.
Aduriz terkenal sangat unggul di udara, tapi kakinya lumayan bahaya juga. Sebuah gol melawan Valencia pekan lalu, memamerkan dengan tepat saat ia memetik bola dari udara sebelum berputar dan menembakkan bola.
Striker 36 tahun itu juga mampu menahan bola dan menjadi katalisator untuk semua cara serangan Athletic. Mungkin kalau tak ada Messi-Ronaldo, Aduriz sudah beberapa tahun terakhir ini jadi buah bibir.
Advertisement
Cedric Bakambu (Villarreal)
Diberli hanya 7 juta euro pada tahun 2015, striker DR Kongo ini telah terbukti menjadi contoh lain dari track record Villarreal yang bagus di bursa transfer. Menyusul kisah sukses penyerang lainnya seperti Diego Forlan, Giuseppe Rossi, Nilmar dan Luciano Vietto, kedatangan Bakambu telah membuat Villarreal mempertahankan tempat di antara pesaing La Liga.
Dalam 92 pertandingan, Bakambu telah mengumpulkan 39 gol hingga saat ini. Bakambu punya campuran atribut yang gemilang. Selain diilhami kekuatan dan kecepatan tapi dia juga cerdas saat buka ruang di dalam dan sekitar area penalti.
Dia cepat dan cukup kuat untuk bisa melewati lawan. Bakambu juga cukup pintar untuk memilih waktu permainannya, dan menghindari penjagaan lawan. Ini membuat dia menjadi tugas yang tidak nyaman untuk bek manapun, dan tidak mengherankan jika Bakambu telah tampil mengesankan sejak tiba di La Liga.
Maxi Gomez (Celta Vigo)
Ini adalah sebuah kesuksesan besar kala Celta Vigo hanya bayar 4 juta euro kepada Defensor Sporting untuk dapatkan Maxi Gomez. Mereka tidak terlalu kaya secara finansial namun percaya kalau bakat Uruguay itu cukup bagus.
Gomez adalah striker murni yang memiliki satu pekerjaan dan melakukannya dengan baik, yakni mencetak gol. Terlepas dari ini, Gomez sangat produktif di area penalti dan gerakannya sangat mematikan. Dia adalah striker yang selalu waspada dan menjadi beringas saat peluang datang.
Dia bisa menyelesaikan gol dengan kaki atau kepalanya, dan ini membuatnya sulit dimatikan. Permainannya juga mirip-mirip dengan Diego Costa. Masih berusia 21 tahun, dia menunjukkan dapat beradaptasi dengan cepat dan ini menunjukkan ke depan masih banyak lagi yang akan datang darinya.
Â
Advertisement
Antoine Griezmann (Atletico Madrid)
Munculnya Antoine Griezmann pada 2014 telah memunculkan banyak ekspetasi besar. Pemain Prancis itu telah pindah dari seorang pemain sayap ke penyerang elite, yang mampu menunjukkan semua keunggulan sebagai striker alami.
Kemampuan Griezmann untuk mencetak gol secara konsisten dan pada saat-saat penting sepanjang musim ini telah mengejutkan. Hanya empat pemain yang berhasil menyelesaikan 16 gol La Liga musim lalu, dan salah satunya dia.
Pada saat Atletico terlalu bergantung padanya, dia selalu memberikan saat itu paling penting. Griezmann bisa menembus pertahanan dengan kecepatan dan kemampuan menggiring bola.
Â
Luis Suarez (Barcelona)
Luis Suarez telah menjadi pemain Nomor 9 terbaik di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Sorotan memang sering difokuskan pada kekuatan bintang seperti, Neymar dan Lionel Messi, tapi Suarez pada 2015/2016 berhasil mencuri Pichichi dari rekan setimnya dari Argentina itu dan Cristiano Ronaldo.
Suarez mencetak hat-trick pada hari terakhir musim itu untuk mendaftarkan 40 gol di liga. Dia menjadi pemain pertama selain Cristiano atau Messi sejak 2009 yang memenangkan penghargaan itu.
Prestasi luar biasa menunjukkan bahwa Suarez bukan hanya sekedar dukungan di MSN, dan dia juga bisa mencapai ketinggian yang luar biasa. Striker Uruguay itu sangat lihai mencari ruang dan bergerak tanpa bola.
Eks striker Liverpool itu merupakan penyerang yang sempurna yang juga mampu mendukung pemain lain dan mengorbankan dirinya demi kebaikan tim. Dia menunjukkan naluri dan kualitas finishing striker elit.
Eka Setiawan
Advertisement