Liputan6.com, Manchester - Sebagai seorang pemain bertahan, maka sudah menjadi tugas mantan bek Manchester United (MU), Nemanja Vidic untuk menjegal usaha bomber lawan mencetak gol. Terkadang situasi menjadi sulit karena musuh yang dihadapi bermain kasar atau curang.
Adu fisik kerap terjadi antara Vidic dengan penggawa lini serang lawan. Bahkan beberapa kali dia harus bercucuran darah akibar bentrok atau benturan.
Advertisement
Baca Juga
Vidic yang sekarang sudah pensiun coba mengenang bagaimana perseteruan di atas lapangan ketika bermain untuk MU. Dia teringat ada satu penyerang yang nilai bermain dengan sangat kotor.
Sosok itu adalah bomber Rickie Lamberts. Vidic sempat menjadi korban tindak kasar bekas pemain Liverpool itu dalam duel pada 2014, atau pertandingan terakhirnya bersama Setan Merah.
"Saya tidak tahu banyak pemain kotor. Mungkin hanya pria yang bermain di Southampton dan juga Liverpool. Ya, dia, Lamberts," kata Vidic.
"Saya terkena sikut. Saya mau membalas. Sebab sejak saat itu dia sudah menjadi lebih kecil dari saya. Saya prihatin kepadanya. Selama berkarier, saya tidak ingat pemain lain yang berniat mencelakai," kata eks bek tangguh MU ini.