Liputan6.com, Sepang - MotoGP 2017 masuk kategori salah satu musim terburuk Valentino Rossi dalam beberapa tahun terakhir. Pembalap Movistar Yamaha tersebut kemungkinan bisa mengakhiri kampanye dengan duduk di peringkat empat klasemen.
Jika dibandingkan dengan tiga musim MotoGP sebelumnya, catatan ini menjadi rapor terburuk Rossi. Dalam periode tersebut, The Doctor mampu mengakhiri balapan dengan predikat runner-up.
Advertisement
Baca Juga
Tahun ini, Rossi tidak bisa mencapai status itu. Padahal, pembalap berusia 38 tahun ini mengawali musim dengan rapor bagus. Ia menjadi satu-satunya pembalap yang mampu merebut podium dalam tiga balapan awal.
Sayang, masalah demi masalah mulai menyerang sejak MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez. Meski sempat menjadi juara MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Rossi dan krunya masih belum bisa memaksimalkan performa YZR-M1 2017.
"Potensinya tidak buruk, tapi motor tidak bekerja pada ban. Sejak awal tahun kami memiliki masalah besar. Kami hanya punya motor ini dari Silverstone. Artinya, kami sangat tertinggal dari yang lain," kata Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.
"Ini musim yang sangat sulit. Dalam satu pekan, Anda bisa melaju cepat, dalam waktu lain, Anda tak bisa apa-apa," pembalap asal Italia itu menambahkan.
Soal Ban
Dalam 13 balapan terakhir, hanya tiga podium yang mampu direbut Rossi. Kondisi diperparah dengan petaka yang sempat membuat Rossi absen pada MotoGP San Marino akibat cedera. Selain itu, berulang kali Rossi mengeluhkan bahwa motor 2016 jauh lebih baik dari 2017.
Jika melihat dari performanya sepanjang musim ini, Rossi awalnya bisa melakukan balapan yang kompetitif. Namun, mendekati akhir balapan, ia mulai kesulitan menjaga kecepatan karena faktor ban.
"Ini telah banyak berubah dibandingkan Michelin dan Bridgestone. Ini adalah kejuaraan yang aneh dari sudut pandang tersebut. Kami sudah melakukan pekerjaan kami dan itu belum cukup. Itu bukan sesuatu yang bisa kami ubah," tegas Rossi.
Advertisement