Liputan6.com, Jakarta Juara Spanyol Real Madrid secara mengejutkan kalah 2-1 dari tim asal Catalonia, Girona. Ini adalah kali pertama Los Blancos kalah dari tim yang baru dipromosikan sejak 2008.
Kekalahan tersebut juga membuat Real Madrid berada di posisi ketiga, membuntuti pemimpin klasemen Barcelona dengan 8 poin. Ini mungkin tidak tampak seperti kesenjangan yang tak bisa diatasi, namun di La Liga standar keunggulan sangat tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Hasil laga di kandang Girona seakan membalikkan semua perkiraan. Sebelumnya, banyak pihak sudah menahbiskan Real Madrid sebagai salah satu tim terhebat sepanjang masa. Namun, sekarang mereka seperti akan mengulang nasib Madrid saat diasuh Jose Mourinho musim 2012/13.
Prestasi pelatih Zinedine Zidane yang membawa Real Madrid memenangkan Liga Champions dua kali, sekarang dalam bahaya. Menurut mereka banyak manajer yang dipecat untuk pelanggaran yang jauh lebih sedikit dibanding tertinggal delapan poin di belakang Barcelona.
"Itu tidak bisa dimaafkan. Semua yang dia lakukan sebelumnya tidak akan berarti apa-apa jika dia tidak memperbaiki penampilan di liga."
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi di tubuh Real Madrid? Ada tiga poin penting yang menyebabkan usaha Madrid mempertahankan musim ini akan sulit:
Pemain Muda
Isu pertama berakar pada jendela transfer musim panas. Real Madrid membawa beberapa talenta muda, seperti Marcos Llorente, gelandang bertahan yang lebih baik dari pada Casemiro.
Mereka juga sudah memiliki Marco Asensio, bek kiri Theo Hernández, dan gelandang tengah Dani Ceballos. Jadi apa masalahnya?
Rupanya, pemain muda itu sama sekali tidak diberi kesempatan bermain yang cukup. Tanpa senjata muda ini, sebenarnya Madrid tampak lelah dan mudah ditebak.
Hal yang ditakuti adalah para pemain muda ini, kemudian merasa tak bahagia bersama Madrid. Mereka pun memutuskan untuk pindah, seperti Alvaro Morata.
Morata mencetak 15 gol untuk Los Blancos musim lalu. Dia merupakan sosok penting dalam memberikan gol saat superstar mereka istirahat. Madrid kemudian melepasnya ke Chelsea.
Advertisement
Stagnasi
Real Madrid tampaknya telah mengalami stagnasi dalam arti taktik. Zidane memulai karier manajerialnya dengan mengadopsi sistem 4-3-3 yang digunakan Carlo Ancelotti di Madrid. Namun, kadang-kadang mengubahnya lebih langsung ke 4-4-1-1 dengan Cristiano dalam peran sentral.
Perubahan besar terjadi saat, kehilangan Gareth Bale karena cedera. Ia mulai memainkan Isco sebagai salah satu dari tiga pemain depan. Kini Isco bukan pemain sayap, dengan demikian sistem ini menjadi aneh 4-3-1-2.
Sistem ini sempit dan Madrid hanya menggunakannya saat Isco bermain; Selama pertandingan Zidane kebanyakan kembali ke formasi 4-3-3. Tapi sekarang Isco adalah bagian dari tim pertama, jadi mereka bermain 4-3-1-2 sepanjang waktu.
Cedera
Ketiadaan Carvajal hanyalah salah satu dari banyaknya cedera yang dialami Los Blancos musim ini. Infeksi virusnya membuat dia tidak bisa bermain selama sebulan.
Mateo Kovacic telah melewatkan sebagian besar musim ini dengan patella yang pecah. Vallejo melewatkan waktu dengan luka otot. Keylor Navas juga harus absen karena gangguan kondisi kebugarannya.
Raphael Varane harus meninggalkan lapangan karena cedera juga. Dan kemudian ada Gareth Bale, yang sepertinya tidak pernah bisa fit. Los Blancos pun punya masalah untuk merotasi pemainnya.
Advertisement