Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung menutup Liga 1 dengan kekalahan. Pasukan Emral Abus dibikin malu oleh tim papan bawah Perseru Serui, justru saat tampil di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Minggu (12/11/2017). Dalam duel tanpa Michael Essien itu, Persib kalah 0-2.Â
Kekalahan ini memicu kemarahan bobotoh atau pendukung setia Persib. Mereka turun ke lapangan dan sempat terlibat keributan dengan pasukan pengamanan. Setelah mereda, para pendukung Maung Bandung juga berusaha menemui para pemain di kamar ganti.Â
Advertisement
Baca Juga
Pelatih Persib, Emral Abus, berdalih, taktik yang diterapkan berantakan. Hujan deras yang mengguyur pada babak kedua, membuat skema yang ingin diterapkan berantakan.Â
"Cuaca barangkali yang membuat strategi kita berubah karena berat main saat hujan. Kemarin kita menyiapkan strategi beda. Nyatanya hari ini hujan, ini membuat permainan tidak sesuai dengan yang kita harapkan," kata Emral usai pertandingan.Â
"Sudah sama-sama kita lihat di babak kedua. Memang sama-sama bermain hujan, tapi bedalah ya kalau hari ini enggak hujan, pasti kita bisa lebih bermain berbeda apalagi kita punya Billy yang punya kecepatan, Febri, Zola yang bisa men-delay bola," ujar Emral.Â
Hujan yang turun, menurut Emral, membuat tugas pemainnya lebih berat. Mereka terpaksa mengeluarkan tenaga lebih untuk menggiring bola. Akibatnya, Persib terpaksa mengubah gaya permaiannya dengan memanfaatkan long pass yang justru berjalan alakadarnya.  Â
"Jadi siapa yang kuat, yang memenangkan pertandingan," kata Emral.
Saksikan juga video pilihan di bawah ini:
Â
Puji Pemain
Meski gagal mempersembahkan kemenangan di laga terakhir Liga 1, Emral tetap memberi apreseasi kepada pasukannya. Dia memuji semangat para pemain yang sudah berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan di depan para pendukung sendiri. Â
Untuk evaluasi, dia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen Persib terhadap kinerjanya. "Sekali lagi saya tidak menyalahkan anak-anak karena sudah maksimal. Selebihnya terserah manajemen," ucap dia.
(Kukuh Saokani / Bandung)
Advertisement