3 Pemain Timnas Indonesia yang Siap Unjuk Gigi di Laga Uji Coba

Tiga pemain timnas Indonesia ini memiliki misi khusus pada uji coba terdekat.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2017, 19:00 WIB
Timnas Indonesia U-23, Suriah U-23, Luis Milla
Pemain Timnas Indonesia U-23 menggelar sesi latihan tertutup di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (14/11/2017). Timnas Indonesia U-23 akan menjalani laga uji coba kontra Suriah U-23 pada Kamis (16/11/2017). (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Ada tiga laga uji coba yang menanti pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, sepanjang November 2017. Tim yang diturunkan adalah timnas U-23 dan timnas senior. Sedangkan dua lawan yang akan dihadapai adalah Suriah U-23 dan Guyana.

Awalnya, Milla akan lebih dulu mendampingi timnas Indonesia U-23 menghadapi Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/11/2017). Dua hari kemudian, giliran timnas senior yang akan menjajal tim Suriah U-23.

Setelah itu, Milla akan kembali mendampingi timnas senior dengan menghadapi Guyana, Sabtu (25/11/2017). Karena banyaknya agenda uji coba, pelatih asal Spanyol itu pun memanggil 33 pemain hasil dari kolaborasi pemain muda dan senior.

Milla juga membuat kejutan dengan memanggil tiga pemain timnas Indonesia U-19. Mereka adalah Muhammad Rafli Mursalim, Egy Maulana Vikri, dan Muhammad Luthfi Kamal.

Uji coba ini juga menjadi ajang bagi para pemain timnas Indonesia untuk memikat hati Milla. Tiga di antaranya 33 pemain tersebut diyakini memiliki motivasi besar untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:

 

1. Egy Maulana Vikri

Ini memang bukan kali pertama Egy masuk daftar panggilan Milla. Sebelumnya, ia juga sempat mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali jelang kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Bangkok, Thailand, 19 Juli 2017.

Namun, faktanya Egy justru tak dibawa Milla ketika timnas U-23 bertolak ke Bangkok. Belum jelas mengenai alasan Milla urung membawa pemain asal Sumarate Utara tersebut. Diyakini, alasan utamanya adalah karena Egy masih dibutuhkan pelatih timnas U-19, Indra Sjafri.

Egy Maulana Vikri (AFP/Kim Doo-Ho)

Mengingat kualitas yang selama ini diperlihatkan, Egy memang layak kembali mendapat kesempatan untuk bermain di jenjang yang lebih tinggi. Di semua ajang, Egy selalu menjadi pemain timnas U-19 yang paling menonjol.

Salah satu aksinya adalah menjadi top scorer Piala AFF U-18 2017. Terkini, ia juga membukukan empat gol selama perhelatan kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan.

 

2. Ilija Spasojevic

Di antara semua pemain yang dipanggil, Spaso tampaknya memiliki motivasi paling besar. Ini adalah panggilan perdana untuk Spaso memperkuat timnas Indonesia. Dan ini sudah menjadi impiannya setelah dinaturalisasi PSSI.

Ya, sudah cukup lama Spaso mengutarakan keinginannya untuk mengenakan seragam Merah Putih. Kebetulan, ia memiliki modal untuk mendapat kepercayaan dari Milla. Itu karena ia mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang striker bersama Bhayangkara FC di Liga 1 2017.

Pemain depan Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic saat pertandingan melawan Persija pada laga penutup Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (12/11). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ya, kesuksesan Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 tak lepas dari kontribusinya. Didatangkan pada paruh kedua, penyerang berusia 30 tahun itu mampu mengemas 13 gol dari 16 pertandingan.

Milla pun sudah cukup lama memperhatikan penampilan Spaso, terutama setelah ia dinaturalisasi. Karenanya, begitu ada kesempatan, Milla langsung ingin menjajal kemampuan pemain asal Montenegro tersebut.

 

3. Boaz Solossa

Banyak yang mengira sinar Boaz tak mampu membuat Milla tertarik. Terakhir kali Boaz dipanggil Milla, ia gagal menunjukkan kontribusi yang signifikan. Momen itu saat Indonesia melawan Fiji pada uji coba, 2 September 2017.

Pesepak bola timnas Indonesia Boaz Salossa (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Meski terus mendapatkan peluang, striker Persipura Jayapura itu tetap gagal mencetak gol. Untungnya, Boaz mampu menjaga level terbaiknya di Liga 1. Penyerang berusia 31 tahun itu mengemas 10 gol dan 14 assist.

Statistik itu bisa menjadi bukti bahwa Boaz masih menjadi salah satu penyerang terbaik Indonesia. Apalagi, ini juga bisa menjadi kesempatan bagi Boaz untuk mengisi satu slot pemain senior pada Asian Games 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya