Pengaturan Skor, 8 Pemain Dilarang Main di IBL Seumur Hidup

Hukuman berat ini sesuai dengan peraturan pelaksanaan IBL bab 4 pasal 7 ayat 2

oleh Thomas diperbarui 23 Nov 2017, 08:10 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 08:10 WIB
Perbasi Cup
Satria Muda Pertamina bertemu Siliwangi Bandung pada Perbasi Cup 2017, Selasa (7/11/2017). (Liputan6.com/Risa Rahayu Kosasih)

Liputan6.com, Jakarta Indonesian Basketball League (IBL) mengambil langkah tegas terhadap delapan pemain dan satu ofisial yang terlibat pengaturan skor. Sembilan penggawa Siliwangi Bandung tersebut dilarang terlibat di IBL seumur hidup.

Sembilan orang tersebut adalah Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Harlusdityo, Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Surawi, Robertus Riza Raharjo, Zulhilmi Fatturohman. Nama terakhir merupakan ofisial tim.

"Hukuman ini harus diberikan karena mereka melakukan tindakan yang tak bisa ditolerir," kata Commissioner IBL, Hasan Gozali dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Hukuman berat ini sesuai dengan peraturan pelaksanaan IBL bab 4 pasal 7 ayat 2 yang berbunyi "Apabila terdapat salah satu personel klub IBL yang terbukti melakukan game fixing (pengaturan skor), maka personel klub iBL tersebut akan dikenakan sanksi minimal Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) dan tidak boleh mengikuti seluruh kegiatan PT BBI seumur hidup".

Sembilan pelaku pengaturan skor ini sebelumnya telah mendapat hukuman dari PP Perbasi. Mereka dilarang berkecimpung di basket nasional dengan durasi beragam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Ilustrasi Bola Basket
Ilustrasi Bola Basket (wyopreps.com)

Sportivitas

Ferdinand dihukum skorsing lima tahun. Wilopo, Gian, Haritsa dan Untung dihukum empat tahun, Vinton, Fredy, dan Riza menerima hukuman tiga tahun dan Zulhilmi diskors dua tahun.

Bila nantinya ada pemain, pemain asing, pelatih, tim official, pemilik klub, dan wasit lain yg terlibat pengaturan skor, IBL juga akan memberikan sanksi tegas terhadap mereka.

Hukuman berat sengaja diberikan oleh IBL agar kejadian serupa tak terulang lagi dimusim musim berikutnya. "Siapa pun yang terbukti melanggar akan terkena hukuman termasuk pemain asing, wasit hingga pemilik klub", tegas Hasan.

"Sportivitas adalah bagian terpenting dalam olah raga, termasuk bola basket. IBL akan selalu menjaga prinsip ini," pungkas Hasan.


Sanksi

Ketua Umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih
Ketua Umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih (Cakrayuri Nuralam)

Ketua Umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Danny Kosasih mengatakan, pihaknya tidak bisa mencegah seorang pemain terlibat aksi judi. Dia juga telah memegang 13 nama lanjutan yang terlibat match fixing di IBL musim lalu.

"Di Perbasi, ada daftar nama 13 orang yang antri (untuk dijatuhkan sanksi). Setelah mendapatkan bukti, saya akan jatuhkan sanksi," ucapnya.

Sebelumnya, melalui surat pemberitahuan bernomor 508/XI/PP/2017, Perbasi memberikan sanksi berat kepada sembilan penggawa klub Siliwangi Bandung. Hukuman bervariasi dari lima tahun hingga dua tahun. Sanksi ini berlaku mulai 31 Oktober 2017.

Simak video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya