Jakarta - Bintang sepak bola Australia, Tim Cahill, kini berstatus tanpa klub selepas meninggalkan Melbourne City, klub yang dibelanya sejak musim 2016-2017. Pemain 38 tahun ini meninggalkan klub peserta A-League itu karena ingin mendapat menit bermain lebih tinggi.
Padahal, saat ini A-League musim 2017-2018 masih bergulir dan Tim Cahill sebenarnya diikat Melbourne City dengan kontrak berdurasi tiga tahun.
Namun, sejak kedatangan pelatih baru, Warren Joyce, Cahill jadi jarang bermain. Sementara A-League musim ini baru tuntas digelar pada Mei 2018. Alhasil, hal itu memengaruhi peluangnya untuk tampil di Piala Dunia 2018 bersama Timnas Australia.
Advertisement
Baca Juga
- Cristiano Ronaldo: Italia Pantas Lolos ke Piala Dunia
- Prancis Jalani 5 Uji Coba Bergengsi Jelang Piala Dunia 2018
- Messi Minta Argentina Bawa Higuain ke Piala Dunia 2018
Cahill tercatat hanya tampil sekali sebagai starter dan enam kali bermain dari bangku cadangan pada musim 2017-2018 ini, meski ia punya peran penting dalam kelolosan Australia ke Piala Dunia 2018. Tak ingin kansnya di The Socceroos terancam, Cahill memilih hijrah dan kini ia mencari pelabuhan baru.
"Saya butuh bermain dan tetap fit. Untuk sampai ke Piala Dunia, Anda harus bermain di level tertinggi. Tugas saya mengantar timnas ke Piala Dunia dan tugas selanjutnya adalah menguji diri sendiri untuk melihat seberapa kompetitif saya jika ingin berada di Piala Dunia," ujarnya.
"Saya akan memastikan itu, bagaimana pun saya akan bermain. Jika tidak, saya akan mencari jalan keluar untuk tetap bisa bermain," lanjut pemain yang pada 6 Desember lalu berusia 38 tahun itu.
Pemain yang namanya melambung saat bermain bersama Everton ini menginsyaratkan kali ini ia akan kembali bermain di luar Australia. Sebelum memperkuat Melbourne City, Cahill pernah bertualang bersama New York Red Bulls, Shanghai Shenhua, dan Hangzhou Greentown.
Di sisi lain, Cahill yang sedang mencari klub ini mungkin bisa dimanfaatkan klub-klub di wilayah Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Meski sudah berumur, Cahill masih layak diperhitungkan.
Apalagi sesuai data Transfermarkt, per 5 Desember 2017, nilai pasar Tim Cahill "hanya" sekitar 500 ribu euro atau sekitar Rp 8 miliar. Lantas, apakah Cahill tertarik mempertimbangkan opsi bermain di Indonesia?Â
Sumber: SBS